Halaman Utama Berita situs
Price Action: Strategi Perdagangan Efektif 2025
Updated: 04.05.2025

Price Action – sistem trading untuk pendapatan stabil: pola dan model Price Action untuk opsi biner (2025)

Price Action adalah jenis analisis grafik candlestick dan sekumpulan sistem trading yang biasanya digunakan pada chart bersih (trading tanpa indikator). Pada dasarnya, Price Action merupakan metode analisis pasar yang sangat berkualitas karena didasarkan pada pola dan formasi yang sering kali berulang dengan hasil yang sama.

Secara sederhana, Price Action mengajarkan Anda untuk menemukan formasi yang sama pada grafik harga, di mana pergerakannya dapat diprediksi dengan probabilitas tinggi. Tentu saja, kita tidak membahas strategi yang 100%, tetapi statistik pola Price Action mendekati ideal (menurut standar strategi trading). Itulah sebabnya banyak trader berpengalaman lebih memilih jenis analisis chart ini.

Agar Anda lebih memahami, Price Action bukanlah satu strategi universal, melainkan gabungan dari beberapa strategi:
  • Sebagian akan membantu Anda mendapatkan profit dalam kondisi tren
  • Sebagian lagi akan membantu menemukan titik pembalikan
Price Action memungkinkan Anda menghasilkan profit di pasar apa pun, baik tren maupun konsolidasi harga. Trader dituntut untuk memahami dan menerapkan dengan benar aturan pola trading Price Action, serta mampu membaca grafik harga secara tepat (membedakan tren dari pergerakan sideways dan menetapkan level support dan resistance).

Apa itu Price Action?

Seperti telah disebutkan, Price Action adalah metode menganalisis grafik harga yang bersih, terdiri dari beberapa strategi trading yang sangat menguntungkan, dibangun berdasarkan analisis candlestick serta level support dan resistance. Ciri khas metode ini adalah tidak adanya (atau sangat minim) penggunaan indikator analisis teknikal pada chart.

Price Action memungkinkan Anda memahami sepenuhnya pergerakan harga dan mengajarkan cara mendapatkan profit dari pola berulang – pola candlestick atau figur analisis teknikal yang sering Anda temui saat trading.

Pergerakan harga di pasar terjadi karena perbedaan penawaran dan permintaan antara pembeli dan penjual. Pembeli (bull) menaikkan harga, sedangkan penjual (bear) menurunkannya. Pasar terus bergerak:
  • Harga bergerak naik ketika jumlah pembeli (bull) lebih banyak daripada penjual (bear)
  • Kita melihat tren turun ketika jumlah penjual lebih banyak daripada pembeli
  • Jika harga bergerak dalam koridor horizontal sempit, berarti jumlah bull dan bear sama dan mereka puas dengan harga aset saat ini

banteng dan beruang

Seluruh analisis pasar menggunakan Price Action bertumpu pada pemahaman siapa yang saat ini mengendalikan harga – pembeli atau penjual. Ketika pasar dikuasai pembeli, kita memiliki kesempatan untuk membuka posisi naik, dan jika pasar dikuasai penjual, peluang yang lebih menguntungkan adalah membuka opsi turun.

Untuk mengetahui siapa yang menguasai pasar (bull atau bear) pada saat tertentu, kita memerlukan beberapa “alat” tertentu.

Menggunakan Price Action

Price Action mencakup teori Dow dan dasar-dasar analisis teknikal grafik harga. Selain itu, untuk memahami situasi pasar dengan lebih baik, biasanya ditambahkan: Di sinilah kerangka dasar Price Action berakhir, sehingga sering kali ditambahkan beberapa elemen lain.

Price Action murni atau “naked”

Varian Price Action ini, sesuai namanya, hanya menggunakan kerangka dasar untuk mencari sinyal trading dan memahami pasar. Jadi, Naked Price Action menggunakan:
  • Teori Dow
  • Figur analisis teknikal
  • Model candlestick Jepang
  • Level support dan resistance
  • Channel

level resistance telah menjadi level support

Price Action murni sama sekali tidak menggunakan indikator analisis teknikal.

Price Action dengan volume

Logikanya, Price Action dengan volume hanya dapat digunakan pada instrumen yang memiliki volume nyata:
  • Saham
  • Futures
  • Indeks
Banyak juga trader yang menggunakan indikator volume. Namun, pasangan mata uang tidak memiliki volume riil, sehingga Price Action dengan volume tidak relevan untuk forex pasangan mata uang.

Price Action dengan indikator analisis teknikal

Saat mendengar Price Action dan indikator, jangan bayangkan sesuatu yang sangat eksotis di chart. Biasanya, cukup menambahkan satu atau lebih moving average pada grafik harga.

Sering kali, trader Price Action menggunakan Simple Moving Average dengan periode 20. Bahkan, ada sekolah Price Action yang mengajarkan untuk memahami grafik dan menemukan pola-pola yang terbentuk di sekitar Simple Moving Average (20) beserta formasi candlestick.

Aksi Harga dan SMA 20

Level dan zona support serta resistance – dasar Price Action

Jika berbicara tentang komponen dasar Price Action, maka level (atau zona) support dan resistance adalah elemen terpenting dari sistem trading ini. Karena itu, Anda harus memahami cara terbentuknya level dan cara menemukan zona support dan resistance yang kuat.

Grafik harga sebenarnya menyimpan banyak informasi penting yang tak terlihat oleh trader pemula:

grafik harga untuk trader pemula

Namun, seorang trader berpengalaman yang memahami sistem trading Price Action akan melihat banyak peluang menghasilkan profit:

grafik harga untuk trader berpengalaman

Terlihat sederhana? Kesederhanaan Price Action adalah salah satu keunggulan utama dari jenis analisis chart ini. Pola-pola yang dicari seharusnya dapat dipahami semua orang, dan penggunaannya tidak mempersulit – inilah kunci kualitas sistem trading Price Action.

Analisis candlestick pada grafik harga Price Action

Analisis candlestick adalah komponen dasar lain dalam Price Action. Jenis analisis ini mengharuskan seorang trader memiliki pengetahuan tertentu agar dapat segera memahami siapa yang “mendominasi” saat ini – bull atau bear.

Secara keseluruhan, ini bermuara pada menghafal pola-pola candlestick dasar dan mengetahui cara menggunakannya. Sebagai imbalan atas ketekunan Anda, Anda akan mendapatkan sistem trading yang dapat diterapkan baik dalam tren maupun konsolidasi harga (pergerakan sideways). Tidak seperti strategi berbasis indikator, Price Action beradaptasi dengan pasar dan memungkinkan Anda meraih keuntungan kapan saja. Strategi indikator biasanya hanya menunjukkan hasil bagus pada kondisi pasar tertentu saja.

Keunggulan lain dari strategi trading Price Action adalah kesederhanaannya, di mana kebanyakan strategi indikator tidak memilikinya – chart mereka dipenuhi indikator hingga sering kali tidak sempat Anda ikuti semua:

strategi indikator

Meski begitu, indikator masih bisa berguna bahkan dalam Price Action. Misalnya, indikator LEV00 akan menampilkan level harga bulat (level support dan resistance yang kuat) serta zona di sekitarnya pada chart. Namun, indikator ini memang ditulis khusus untuk timeframe M15 dan TF yang lebih rendah:

Indikator LEV00 pada grafik

Cara memahami dan menganalisis pasar menggunakan Price Action

Untuk memahami dan menganalisis grafik harga dengan benar menggunakan strategi trading Price Action, Anda perlu memahami beberapa nuansa.

Misalnya, perhatikan impuls tren – jika impuls makin mendatar dan jarak yang ditempuh harga makin pendek, itu menandakan kemungkinan akhir tren yang segera dan melemahnya pergerakan harga:

kemiringan impuls harga

Panjang candlestick selama tren serta jumlahnya juga dapat menunjukkan kekuatan tren saat ini. Misalnya, dalam tren bearish (turun) yang kuat, akan muncul banyak candlestick merah berukuran besar yang beruntun atau hampir tanpa jeda. Tren bearish yang lemah ditandai dengan candlestick merah yang sering bergantian dengan candlestick hijau:

ukuran dan urutan lilin

Anda juga perlu memperhatikan pullback (pembalikan sementara) selama tren harga – jika pullback tersebut makin curam (harga bergerak lebih jauh melawan tren, dan semakin tajam), itu juga menandakan kemungkinan tren akan segera berakhir:

kemunduran tajam selama tren

Bentuk tubuh (body) candlestick saat pullback juga dapat menyampaikan banyak informasi. Misalnya, jika selama pullback muncul candlestick besar yang berlawanan arah tren, hal ini menjadi alasan untuk bersiap menghadapi potensi pembalikan harga. Candlestick semacam itu paling sering terbentuk di akhir tren (pada pullback terakhir), karena harga saat ini sudah menarik minat bear (jika tren naik) atau bull (jika tren turun):

ukuran tumpukan dan kedalaman rollback

Mari kita lihat contoh yang membantu Anda memahami pergerakan harga di pasar secara lebih praktis:

analisis tren turun

  1. Awal tren turun, setelah harga keluar dari zona konsolidasi
  2. Pembalikan melawan tren, kembali ke batas zona konsolidasi dan berkonsolidasi di sana
  3. Lanjutan pergerakan tren – impuls harga yang kuat: banyak candlestick merah besar, harga bergerak cukup jauh turun
  4. Pullback melawan tren yang normal – tidak ada hal luar biasa
  5. Impuls tren yang sangat pendek – tanda melemahnya tren
  6. Pullback melawan tren hampir sama dengan impuls tren terakhir – konfirmasi kedua bahwa tren sedang melemah
  7. Penembusan level minimum lokal dan kelanjutan tren
  8. Pembalikan dengan kemunculan banyak candlestick hijau berukuran besar. Pullback curam dan dalam – harga hampir kembali ke awal impuls tren (7). Sangat mungkin akan terjadi pembalikan tren
  9. Upaya kedua menembus level minimum sebelumnya
  10. Pullback lain melawan tren. Level minimum tidak ditembus, sehingga pergerakan “7”, “8”, “9”, dan “10” membentuk pola Double Bottom – pola pembalikan
  11. Gagal melanjutkan pergerakan harga sesuai tren sebelumnya – level minimum tidak diperbarui. Artinya, tren bearish sudah berakhir. Kita perlu mengantisipasi tren naik atau sideways
  12. Harga memperbarui level maksimum sebelumnya – tren naik dimulai
Dengan demikian, melalui Price Action, kita memantau pembentukan puncak (top) dan dasar (bottom) harga, ukuran candlestick, serta tingkat pullback. Semua ini akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai formasi pergerakan harga.

Sekarang kita lihat contoh pada tren bullish (naik):

analisis tren naik

  1. Impuls tren biasa – harga memperbarui level maksimum lokal
  2. Pembalikan melawan tren
  3. Impuls tren lemah dan berlangsung singkat – harga gagal menembus level resistance yang ditunjukkan puncak di (1)
  4. Pullback memperbarui level terendah sebelumnya – kekuatan bull belum sepenuhnya hilang
  5. Impuls tren yang kuat
  6. Pullback dengan banyak candlestick merah besar
  7. Impuls searah tren, tetapi tidak memperbarui level maksimum dan berakhir jauh lebih rendah dibanding impuls sebelumnya – kemungkinan tren naik akan segera berakhir
  8. Pullback lain yang terdiri dari candlestick merah besar – sinyal kedua akhir tren bullish
  9. Pergerakan naik yang sangat lemah, terdiri dari candlestick hijau – tren naik berakhir. Kemungkinan pasar akan turun atau sideways
  10. Pergerakan turun yang lemah – harga kembali ke level support
  11. Pergerakan naik – upaya terakhir bull mendorong harga lebih tinggi
  12. Pembaruan level minimum lokal – tren turun dimulai
Pada contoh ini, perhatikan ketika level maksimum lokal berhenti diperbarui (5, 6, 7, 8) – itu pertanda jelas tren akan berakhir!

Menggunakan level support dan resistance dalam strategi trading Price Action

Level dan zona support serta resistance adalah alat yang sangat penting dalam analisis teknikal dan strategi Price Action. Level inilah yang mengindikasikan lokasi ideal untuk membuka posisi. Tugas trader adalah menempatkan (menarik) level support dan resistance dengan tepat pada grafik harga.

SR (support dan resistance) adalah zona minat – yang membagi chart antara zona yang menarik bagi penjual dan pembeli. Dengan demikian, level support adalah zona pembeli, terletak di bawah harga saat ini. Level resistance adalah zona yang menarik bagi penjual, terletak di atas harga saat ini. Setelah level tersebut ditembus, sifatnya pun berubah: support menjadi resistance (kepentingan penjual) dan resistance menjadi support (kepentingan pembeli).

Saat harga mendekati level support atau resistance, ia menghadapi tekanan dari pemilik zona tersebut, yang dapat memicu pullback atau bahkan pembalikan tren. Hal ini karena pelaku pasar besar: bank, hedge fund, dan lain-lain, biasanya menempatkan limit order mereka di area support dan resistance ini (zona minat).

Namun, mengejar setiap level support dan resistance yang Anda temukan, sambil berharap “beruntung,” tidaklah efektif. Akan jauh lebih tepat untuk fokus pada level supply dan demand yang kuat:
  • High dan low tahunan, bulanan, mingguan
  • Level harga bulat – level yang diakhiri dengan *00, *50, *20, dan *80 (misalnya, 1.1350 atau 1.1400). Sering disebut level psikologis
  • Area di chart harga yang menandakan pembalikan tajam
  • Level yang awalnya memantulkan harga sebagai support, lalu berubah menjadi resistance (mirror level)
Perhatikan bahwa memiliki reaksi harga terbaru adalah hal yang sangat penting; jika tidak, Anda berpotensi memasang level yang tidak lagi dianggap penting oleh pasar. Reaksi harga di sini berarti adanya pullback atau pembalikan (semakin sering terjadi, semakin kuat levelnya) dari suatu level atau zona tertentu.

level yang kuat dan zona support dan resistance

Terlihat pada gambar bahwa zona support mampu membalikkan harga ke atas beberapa kali, dan setiap level sebaiknya dianggap sebagai zona, bukan sekadar titik harga tunggal. Pada contoh ini, zona support terbentuk dari beberapa level yang berdekatan dan menjadi area tempat harga memantul.

Zona resistance, seperti zona support, juga terbentuk dari beberapa level yang berdekatan satu sama lain. Batas zona dapat dilacak dari shadow candlestick dan titik pembalikan harga. Zona resistance pun berfungsi baik dalam menahan harga dan membuatnya berbalik turun.

Pada chart, terdapat pula level psikologis “1.34100.” Ini termasuk level harga bulat yang kuat. Perhatikan bagaimana harga sering berbalik dari level tersebut, dan setelah ditembus, level ini kerap berperan sebagai support dan resistance cermin (mirror level). Hal ini menegaskan kekuatan level psikologis bulat. Tentu saja, level tersebut juga memiliki zona di sekitarnya, jadi harga mungkin saja berbalik sedikit lebih cepat atau lebih lambat.

Menarik dan menentukan level support dan resistance di chart tidaklah sulit – Anda hanya perlu melihat di mana harga pernah berbalik, dan jika terjadi beberapa kali di kisaran harga yang sama, di situlah level yang kita cari. Untuk memudahkan:
  • Untuk menentukan level support dan resistance, dibutuhkan dua titik pivot yang berada pada level harga horizontal yang sama
  • Reversal yang lebih baru memiliki bobot lebih penting dibanding yang sudah lama terjadi
  • Mirror level adalah level support dan resistance yang baik karena menarik minat baik pembeli maupun penjual
  • Level harga bulat (psikologis) bisa segera Anda tandai – besar kemungkinan menjadi pusat perhatian pelaku pasar
  • Tandai hanya level yang penting – jika seluruh chart Anda dipenuhi level, dan setiap candlestick “menabrak” beberapa level, artinya Anda berlebihan!
Pada timeframe yang lebih tinggi, sebaiknya tarik level support dan resistance di badan candlestick (body), karena area ini lebih berbobot daripada shadow. Namun, jika kita berbicara soal zona support dan resistance, shadow sering kali menunjukkan lebar zona, jadi tetap patut diperhatikan. Intinya, jika Anda memahami pasar dengan baik, sebaiknya langsung identifikasi zona daripada satu level tunggal, karena hasilnya akan jauh lebih optimal.

Analisis candlestick adalah dasar sistem trading Price Action

Apa yang Anda bayangkan tentang analisis candlestick? Mungkin sekadar mencari pola candlestick di chart, dan ini tidak sepenuhnya benar. Analisis candlestick Price Action justru menekankan pada pola candlestick beserta keseluruhan kondisi chart. Artinya, kita tidak memisahkan “tiga candlestick pola” dari keseluruhan grafik, melainkan mengaitkannya dengan hal-hal berikut:
  • Di mana pola itu terbentuk?
  • Bagaimana bentuk candlestick sebelum pola muncul?
  • Seperti apa shadow candlestick?
Semua ini memberi kita informasi tentang konfrontasi antara bull dan bear, sehingga kita dapat memilih formasi yang paling berpotensi menghasilkan profit. Pola dan formasi candlestick sendiri membawa makna untuk kondisi tertentu, yang seringkali tak dijelaskan secara detail.

Mari ambil contoh pin bar (Pinocchio):

lilin pembalikan harga pin bar

Pin bar adalah candlestick pembalikan dengan shadow panjang dan body yang relatif kecil. Umumnya, pin bar muncul di puncak pergerakan naik atau di dasar pergerakan turun.

Biasanya, pin bar yang baik ditandai oleh:
  • Panjangnya shadow minimal 3 kali panjang body
  • Body candlestick sebaiknya berlawanan warna dengan tren (merah untuk tren naik, hijau untuk tren turun). Jika warnanya sama, pin bar tersebut kurang kuat, tapi masih bisa dipertimbangkan
  • Pin bar harus terbentuk pada puncak atau dasar – harus ada “ruang kosong” di sebelah kirinya. Jika terdapat banyak candlestick di area tersebut, maka pin bar dianggap berada di “keramaian” sehingga tidak valid
  • Pin bar harus muncul pada level support dan resistance yang kuat!

dua pin bar

Bagaimana cara trading dengan pin bar:
  • Cara paling mudah (yang biasa saya gunakan) adalah menunggu pin bar terbentuk dan langsung membuka posisi sesuai arah pembalikan pada candlestick berikutnya, dengan waktu kedaluwarsa sama seperti durasi satu candlestick (jika TF H1, maka trading satu jam)
  • Cara lainnya – menunggu konfirmasi pembalikan (menunggu satu candlestick lagi). Jika benar terjadi pembalikan, maka buka posisi untuk 3–5 candlestick ke depan

pin bar dan level support dan resistance

Kedua metode ini memiliki kelemahan:
  • Langsung masuk posisi setelah pin bar terbentuk tidak menjamin 100% harga akan berbalik arah. Meski sering kali cara ini berhasil profit, selalu ada kemungkinan pin bar gagal
  • Masuk posisi setelah pin bar terkonfirmasi berisiko karena candlestick konfirmasi kadang sudah “menghabiskan” hampir seluruh pergerakan pembalikan, sehingga Anda justru masuk terlambat
Pada praktiknya, pin bar yang benar akan bekerja baik untuk keduanya. Anda bebas memilih mana yang lebih cocok: menunggu konfirmasi atau langsung masuk.

Pola “Inside Bar” dalam Price Action

Pola Inside Bar dalam Price Action adalah pola ketidakpastian. Tergantung di mana pola ini terbentuk, sinyalnya bisa berupa kelanjutan tren atau pembalikan harga.

Seperti namanya, “Inside Bar” adalah candlestick yang body dan shadow-nya berada dalam kisaran body dan shadow candlestick sebelumnya. Praktiknya:
  • Jika inside bar terbentuk dalam pergerakan tren kuat (misalnya saat pullback), pola ini cenderung menandakan sinyal kelanjutan tren (jika terjadi breakout sesuai arah tren)
  • Jika inside bar terbentuk pada level tertinggi atau terendah lokal dan didukung level support atau resistance kuat, kita bisa mengantisipasi sinyal pembalikan
Sinyal inside bar sederhana – kita pasang dua garis horizontal di high dan low candlestick inside bar. Jika salah satu garis ditembus dan candlestick ditutup di luar garis tersebut, kita bisa membuka posisi ke arah breakout untuk durasi 1–5 candlestick. Jika candlestick berikutnya masih berada di dalam inside bar, sinyal tetap valid, dan kita menunggu breakout selanjutnya (umumnya relevan untuk pergerakan tren).

inside bar dalam pergerakan harga yang sedang tren

Kita juga bisa memanfaatkan inside bar di puncak atau dasar tren sebagai sinyal pembalikan (dengan syarat terbentuk pada level support dan resistance):

inside bar pada level support dan resistance

Pola Engulfing atau external bar – pola pembalikan Price Action

Pola engulfing adalah formasi Price Action yang mirip pin bar, tetapi terdiri dari dua candlestick: body candlestick kiri sepenuhnya berada dalam jangkauan body candlestick kanan. Aturan pembentukan sama seperti pin bar:
  • Pola Price Action ini harus terbentuk di level support dan resistance yang kuat
  • Engulfing harus muncul di puncak atau dasar harga
  • Harus ada ruang kosong di sebelah kiri pola

pola penyerapan

Syarat entry menggunakan pola “Engulfing” Price Action sama seperti pin bar:
  • Masuk tanpa konfirmasi pembalikan – langsung pada candlestick berikutnya setelah engulfing terbentuk
  • Masuk dengan konfirmasi – setelah terbentuk engulfing, tunggu satu candlestick lagi yang searah dengan potensi pembalikan, lalu buka posisi untuk 3–5 candlestick

Three-bar reversal – pola pembalikan Price Action

Pola “three-bar reversal” adalah formasi yang terdiri atas empat candlestick (tapi perhitungan dimulai dari candlestick kedua – candlestick kedua diberi nomor “1”). Tiga candlestick searah tren, sedangkan candlestick keempat berlawanan arah tren. Sebenarnya, pola ini juga salah satu formasi pin bar.

Inti pola ini, kita menunggu sampai level low (untuk tren naik) atau high (untuk tren turun) dari candlestick kedua berhasil ditembus. Mari perjelas dengan contoh:

pembalikan tiga bar

Setelah level high/low candlestick kedua ditembus dan candlestick berikutnya ditutup di luar level horizontal tersebut, kita bisa buka posisi ke arah pembalikan untuk durasi 3–5 candlestick. Sebaiknya cari “three-bar reversal” hanya di level support dan resistance yang kuat. Dalam tren, carilah formasi yang mendukung arah tren.

Reversal pivot – sistem trading Price Action

Reversal pivot adalah pola Price Action yang terdiri dari tiga candlestick. Candlestick tengah memiliki high (untuk tren naik) atau low (untuk tren turun) yang lebih tinggi/rendah dari candlestick di kiri dan kanan. Selain itu, candlestick pertama searah tren, sedangkan candlestick ketiga adalah pembalikan yang menyerap sepenuhnya body dan shadow dari candlestick sebelumnya yang berlawanan arah tren.

Pola ini sebaiknya dicari hanya pada level support dan resistance yang kuat dan setelah pergerakan harga yang cukup signifikan. Entry dilakukan setelah candlestick ketiga terbentuk ke arah pembalikan, dengan durasi umumnya tiga candlestick.

Reversal pivot di puncak tren naik akan tampak seperti ini:

poros pembalikan atas

Reversal pivot di dasar tren turun:

poros pembalikan yang lebih rendah

False breakout garis tren

Inti dari sistem trading Price Action “False breakout garis tren” adalah dengan terlebih dulu menarik garis tren (trend line) di grafik harga (kita butuh tren stabil!). Garis tersebut ditarik di badan candlestick. Ketika garis tren ini mulai ditembus, kita tentukan level maksimum (untuk tren turun) atau level minimum (untuk tren naik) terakhir dengan garis horizontal. Saat harga menembus titik maksimum/minimum tersebut, kita buka posisi sesuai arah breakout.

Teorinya, Anda bisa “menangkap” pergerakan tren dari awal:

penembusan garis tren palsu

Metode ini bertujuan mengeliminasi kasus ketika harga seolah menembus garis tren, namun hanya sekadar mengubah kemiringan tren.

Pola Closing Price Reversal – pola pembalikan Price Action

Closing Price Reversal adalah pola Price Action yang sering dijumpai. Sebaiknya kita gunakan di level support dan resistance yang kuat karena performanya di tengah chart (tanpa level) cenderung lebih rendah.

Pola Closing Price Reversal terdiri dari dua candlestick. Ada dua jenis:
  • Bearish Closing Price Reversal: candlestick pertama bullish, candlestick kedua bearish – shadow candlestick kedua menembus high candlestick pertama
  • Bullish Closing Price Reversal: candlestick pertama bearish, candlestick kedua bullish – shadow candlestick kedua menembus low candlestick pertama
Untuk hasil optimal, Closing Price Reversal sebaiknya muncul di level support/resistance yang kuat! Entry dilakukan setelah pola Price Action terbentuk, yakni di candlestick berikutnya. Biasanya durasi trading 1–3 candlestick.

Pembalikan Harga Penutupan

Pola Closing Price Reversal juga bisa diperhatikan di pergerakan sideways atau di tengah tren (namun hanya cari entry yang sesuai arah tren utama).

Konsolidasi harga

Konsolidasi harga bukanlah pola Price Action, tetapi pergerakan sideways bisa dimanfaatkan dalam trading chart bersih. Misalnya, ada beberapa ciri menarik:
  • Setelah konsolidasi panjang dan sempit, biasanya terjadi pergerakan tren yang kuat
  • Konsolidasi harga bisa menjadi area support dan resistance

konsolidasi panjang dan tren kuat

Konsolidasi bisa ditradingkan dengan menunggu breakout, atau menunggu harga kembali menguji level yang telah ditembus, lalu buka posisi mengikuti arah tren. Opsi kedua lebih andal, sehingga sering lebih disarankan.

Pola 1-2-3 atau “False top or bottom” – pola kelanjutan tren Price Action

Pola “False Top or Bottom” (sering disebut pola Price Action 1-2-3) adalah pola yang mempermudah kita menemukan titik masuk pada tren harga. Intinya adalah “menangkap” akhir pullback di saat tren masih berlanjut.

Secara detail, pola “1-2-3” memiliki tiga titik:
  1. Titik – awal impuls tren
  2. Level maksimum atau minimum (awal pullback)
  3. Akhir pullback
Kita menarik garis horizontal melalui titik “2” – jika garis ini ditembus ke arah tren dan candlestick ditutup di luar garis, itu menandakan tren akan berlanjut dan kita dapat membuka posisi. Waktu kedaluwarsa sekitar 3–5 candlestick:

1-2-3 dalam tren naik

Untuk tren turun, pola Price Action “1-2-3” tampak seperti berikut:

1-2-3 dalam tren turun

Untuk menggunakan pola ini dengan benar, pastikan kondisi benar-benar tren! Artinya, puncak dan dasar harga selalu diperbarui. Jika tidak ada pembaruan high/low, pola ini kemungkinan gagal, jadi berhati-hatilah!

Mengapa Price Action efektif

Salah satu pertanyaan utama para trader adalah “Mengapa Price Action efektif?” Intinya, Price Action mengajarkan kita membaca chart dengan benar – hal yang paling dibutuhkan untuk memprediksi harga dan menemukan titik masuk terbaik.

Harga akan terus bergerak tanpa kita. Setiap hari, selama 5 hari kerja, pelaku pasar melakukan sangat banyak transaksi, sehingga memicu pergerakan tertentu. Namun, grafik harga bukan hanya cerminan pergerakan tersebut, melainkan juga sumber informasi yang luas. Jika kita tahu caranya, banyak hal bisa terungkap.

Misalnya, candlestick memberi tahu kita siapa yang dominan saat ini, bull atau bear, hanya dengan empat data:
  • Ukuran (body) candlestick
  • Shadow (jika ada)
  • Level pembukaan dan penutupan
  • Lokasinya relatif terhadap candlestick lain
Semua ini membantu kita mengidentifikasi zona penting bagi pembeli maupun penjual, sehingga kita dapat mengenali titik pembalikan atau kelanjutan tren. Lalu, mengapa Price Action mampu bekerja konsisten dan menguntungkan?

Hal ini terletak pada grafik itu sendiri – yang sama-sama dilihat oleh semua trader! Jika kita mengambil strategi indikator yang unik (dengan indikator dan aturan masuk spesifik), hanya segelintir orang yang memakainya. Ya, strategi indikator bisa menguntungkan, tetapi biasanya efektif hanya pada kondisi tertentu. Price Action bisa digunakan kapan saja.

Keunggulan Price Action jelas – tidak ada elemen tambahan yang dapat membingungkan sebagian pelaku pasar. Kita hanya punya grafik candlestick dan level support/resistance, bahkan sebagian trader hanya menggunakan level harga bulat. Alhasil, chart yang dianalisis bisa mirip di mata banyak trader!

pergerakan harga sepanjang level support dan resistance

Dalam hal pola Price Action, penafsirannya pun seragam – pola tiga candlestick pasti akan dipahami cara yang sama oleh banyak trader. Dengan trading berbasis Price Action, Anda cenderung “sejalan” dengan mayoritas pelaku pasar, sehingga probabilitas keberhasilan juga lebih tinggi. Inilah sebabnya Price Action begitu efektif – ia adalah sekumpulan strategi yang dipakai puluhan ribu trader yang membaca pasar dengan cara sama!

Cara trading dengan Price Action – menghasilkan profit melalui strategi Price Action

Pertama, saya akan menegaskan hal yang mungkin sudah Anda ketahui – “Tren adalah teman kita!” Artinya, jangan melawan “teman” kita – lebih baik ikuti tren, karena tren memudahkan kita memperoleh profit. Price Action “memaksa” kita untuk mengidentifikasi tren. Biasanya, awal tren dapat ditandai oleh dua puncak (top) dan dua dasar (bottom) – jika keduanya selalu diperbarui, itulah tren:

kecenderungan untuk menurun

Apa maksud puncak dan dasar (local minima dan maxima)? Ini adalah titik ketika harga berubah arah. Pasar selalu bergerak dalam “gelombang,” di mana impuls tren diikuti pullback, lalu impuls tren lagi, dan seterusnya. Titik perubahan arah adalah local high atau local low (top atau bottom). Dengan mengidentifikasinya, kita lebih cepat menentukan tren.

Pullback tren bisa berupa konsolidasi (sideways) yang akan diikuti kelanjutan tren atau pembalikan. Ketika harga berkonsolidasi, artinya pasar sedang “mengumpulkan kekuatan,” sehingga setelah itu biasanya muncul impuls tren:

periode konsolidasi harga

Selanjutnya, kita tandai semua level support dan resistance signifikan di chart harga. Pastikan hanya level kuat yang pernah memantulkan harga (ada reaksi harga):

level support dan resistance dan zona konsolidasi

Karena pasar bergerak dari kiri ke kanan, kita gunakan berbagai pola Price Action yang diketahui untuk memprediksi pergerakan harga, sambil menegaskan bahwa tren cenderung turun:

analisis grafik berdasarkan pola Price Action

Perhatikan bahwa tidak semua pola bisa dipakai; kita hanya mengambil pola yang mendukung tren turun. Misalnya, tidaklah bijak menggunakan Closing Price Reversal bullish dalam tren turun. Begitu pun pola pembalikan, sebaiknya diambil hanya di level support/resistance kuat.

Untuk trading Price Action, setiap sistem trading yang kita gunakan harus:
  • Memiliki urutan tindakan yang jelas (algoritme trading)
  • Teruji secara backtest
  • Menunjukkan hasil positif
  • Mampu menemukan formasi berulang yang muncul di pasar
Semua strategi Price Action didasarkan pada level support/resistance yang dipadukan dengan pola candlestick. Perlu diingat, level tak harus selalu horizontal; banyak trader menggunakan level dinamis AI (seperti moving average). Pada akhirnya, ini tergantung selera dan pendekatan trading masing-masing.

Analisis struktural Price Action

Tujuan trading adalah menemukan titik masuk yang paling menguntungkan – momen ketika harga berpeluang besar bergerak sesuai prediksi. Bagaimana menemukannya? Analisis struktural Price Action menjawab pertanyaan ini – memadukan beberapa faktor yang saling mengonfirmasi.

Misalnya, kita memiliki empat faktor yang mengarah ke satu kesimpulan:
  • Pergerakan harga dalam tren naik – kita cenderung mencari peluang beli
  • Formasi candlestick – pin bar saat pullback, menandakan potensi kelanjutan tren naik
  • Level support dan resistance bulat (psikologis) di mana pin bar terbentuk
  • Level support/resistance dinamis (moving average) yang juga mengisyaratkan potensi naik
Hasilnya, kita mendapatkan 4 faktor yang mengarah pada satu keputusan buy. Ini adalah sinyal sangat kuat yang kemungkinan besar akan menguntungkan. Tentu, Anda bisa menggabungkan berbagai pola dan figur analisis teknikal lainnya, asalkan semuanya saling menguatkan. Jika demikian, itu sinyal yang amat solid:

penggabungan faktor Price Action

Di chart ini, ada dua pola “Bullish Closing Price Reversal” yang didukung level support/resistance dinamis serta level psikologis (harga bulat). Kedua sinyal ini sangat kuat dalam tren naik. Begitu pula satu pin bar yang juga memiliki konfirmasi sinyal naik serupa.

Price Action adalah analisis keseluruhan chart, bukan sekadar mendeteksi satu pola terpisah. Oleh karena itu, penting memperhitungkan semua informasi yang kita dapatkan. Kombinasi 3–4 sinyal bisa memberikan titik masuk yang bagus, namun selalu ingat bahwa tidak ada sistem trading 100% akurat. Kelola risiko dengan baik (risk management) dan jangan pernah melebihi batas risiko yang aman.

Cara menggunakan Price Action dalam praktik

Trading dengan Price Action berarti mencari sinyal terbaik, sehingga diperlukan kesabaran. Ada sinyal yang baik dan ada sinyal yang sebaiknya dilewati. Sebagai contoh:
  • Dalam tren, sebaiknya fokus pada sinyal yang menandakan kelanjutan tren
  • Kurang tepat mencari pola pembalikan melawan tren tanpa konfirmasi apa pun
Namun, menunggu sinyal berkualitas sering membuat waktu trading jadi lebih lama. Price Action sendiri merupakan analisis chart yang relatif “bersih,” Anda mungkin merasa seperti hanya “memandangi” chart, bukannya trading. Faktanya, Anda akan banyak melewatkan sinyal-sinyal kurang meyakinkan yang kadang ternyata profitable. Ini menyulitkan secara psikologis, tetapi itulah bagian dari disiplin.

Tujuan Price Action bukan untuk “menembak secara acak,” melainkan mendapatkan beberapa “tembakan sniper” yang akurat. Berbeda dengan strategi indikator di mana kita cenderung “Ketika muncul sinyal, langsung buka posisi,” Price Action menuntut Anda jauh lebih selektif.

Menariknya, Price Action mudah dipahami tapi sekaligus sulit:
  • Mudah karena algoritme strateginya jelas dan tidak ambigu (nyaris tanpa celah interpretasi)
  • Sulit karena dalam praktik, Anda harus menganalisis keseluruhan chart untuk mencari satu titik masuk optimal, bukan sekadar menunggu “panah sinyal” lalu entry
Bagi pemula, Price Action sering kali terasa “berat.” Bahkan bagi banyak trader yang sudah lama trading pun, ini bisa jadi tantangan. Namun, Price Action adalah upaya untuk lepas dari ketergantungan strategi indikator (pola pikir sempit) dan beralih ke pola pikir pasar yang lebih luas, sehingga keterampilan trading Anda akan meningkat.

Masalah lain yang pasti Anda temui adalah kesulitan menerapkan pola. Meskipun sudah menghafal berbagai pola beserta aturan entry-nya, belum tentu Anda bisa langsung “menemukannya” di chart. Misalnya, saya pribadi selalu kesulitan melihat “Inside Bar,” meskipun tidak ada masalah saat mencari Closing Price Reversal, pin bar, engulfing, dsb.

Solusinya adalah praktik! Dan banyak praktik! Tentu saja, mulailah di akun demo, kemudian perlahan-lahan beralih ke akun real. Jangan berharap bisa langsung lancar – mempelajari trading Price Action memang tidak sederhana. Bersabarlah. Mulailah dengan menarik level support dan resistance, lalu amati pergerakan harga – tandai pola yang Anda temukan, dan lebih baik lagi jika Anda membuat screenshot.

Di akhir hari (atau sesi trading), grafik Anda mestinya penuh catatan:

analisis grafik

Lakukan hal ini setiap sesi trading sampai Anda bisa mengidentifikasi pola Price Action secara instan. Proses ini memang tidak mudah, tapi sangat mungkin dicapai.

Satu minggu bersama Price Action

Sebagai panduan praktis agar Anda lebih paham Price Action, mari kita lihat contoh satu minggu. Saya menggunakan chart H1 dan level support/resistance bulat. Minggu itu ada tren turun, sehingga sesuai logika Price Action, saya hanya mengambil pola yang mendukung arah tren (pola melawan tren saya abaikan!).

satu minggu dengan Price Action

  1. Inside Bar
  2. Pin Bar
  3. Bearish Closing Price Reversal
  4. Upper reversal pivot
  5. Pin Bar
  6. Inside Bar
  7. Pin Bar
  8. Bearish Closing Price Reversal
  9. Inside Bar
  10. Bearish Closing Price Reversal
  11. Inside Bar
  12. Three-bar reversal
  13. Inside Bar
Tentu, masih ada pola lain yang bisa ditemukan, namun saya sengaja meninggalkan “pekerjaan rumah” bagi Anda. Silakan asah keterampilan dan pengetahuan Anda untuk menemukan pola-pola tambahan.

Price Action: kesimpulan

Price Action sebaiknya dipandang sebagai sekumpulan sistem trading yang memampukan kita menilai situasi pasar. Pertarungan berkelanjutan antara bull dan bear menciptakan pola yang dapat kita manfaatkan sebagai titik masuk. Tentu saja, gunakan Price Action dengan bijak – kombinasikan level dan pola, konfirmasikan dengan candlestick pattern dan figur analisis teknikal. Hanya dengan begitu Anda bisa memaksimalkan potensi Price Action.

Mengenai timeframe, bisa apa saja. Meski noise di M1 lebih banyak, beberapa trader tetap sukses mencari profit di opsi turbo. Jadi, kembali lagi pada preferensi Anda. Kekurangan timeframe kecil adalah kesulitan menarik level support dan resistance – Anda akan sering menggunakan level yang terbentuk langsung saat harga bergerak.

Price Action mengajarkan hal terpenting – melihat pergerakan harga “apa adanya.” Tanpa gangguan elemen lain, hanya informasi murni dari chart. Tidak ada panah, indikator, histogram, dan lain-lain yang bisa membatasi pola pikir “kreatif” Anda dalam membaca keseluruhan kondisi pasar.
Igor Lementov
Igor Lementov - Pakar Keuangan dan Analis di binary-smart.com


Artikel yang mungkin membantu Anda
Ulasan dan komentar
Jumlah komentar: 0
avatar