Pola Harmonis (Gartley, Crab, Bat) & Lainnya 2025
Updated: 04.05.2025
Pola harmonis: Gartley, Gartley butterfly, Crab, Bat, Shark, Tiga Gerakan, ABCD, dan Cipher (2025)
Pola harmonis? Hartley? Lalu, apakah pola Price Action biasa tidak lagi cukup untuk trading yang menguntungkan? Apakah kita harus benar-benar masuk ke “hutan rimba” dan mencari Kupu-kupu, Kepiting, Kelelawar, dan Hiu di sana? Sudah saatnya mulai serius, teman-teman (jika semua pelajaran sebelumnya masih bisa dibilang tahap pemula). Jauhkan anak-anak dan orang yang mudah panik dari layar Anda! Kita akan mulai mempelajari topik yang pasti membuat otak Anda terpacu.
Tidak bisa dikatakan hanya Larry Pesavento yang terlibat dalam analisis pola harmonis – banyak trader lainnya juga berkontribusi. Salah satunya adalah Scott Carney, penulis buku “Harmonic Trading.” Ia memperkenalkan pola-pola seperti: crab, bat, dan shark.
Pola harmonis itu sendiri merupakan pengembangan ide bentuk-bentuk geometris yang menggunakan level Fibonacci untuk menentukan titik balik harga secara lebih akurat. Tugas utama pola-pola ini tetap sama – memproyeksikan pergerakan harga selanjutnya. Namun, penerapan trading mengalami perkembangan – sekarang pola-pola tersebut bukan hanya sekadar bentuk geometri abstrak di chart, tetapi juga model yang dihitung secara matematis. Pola-pola ini didasari oleh golden ratio (angka 1,618) – yang membantu menemukan pola-pola harmonis yang tepat dan memperkirakan pergerakan harga berikutnya.
Pola harmonis, tidak seperti pola analisis teknikal biasa, mengharuskan trader menunggu pola yang benar-benar terbentuk sempurna dan terkonfirmasi oleh level Fibonacci. Jika sebuah pola tidak memenuhi kriteria ideal, maka dilewatkan saja. Meski menunggu, hasilnya setimpal – pola harmonis menunjukkan hasil yang sangat baik saat trading.
Tentu, menemukan pola-pola ini tidak menjamin 100% profit di setiap trade, tetapi dalam jangka panjang, trader akan merasakan peningkatan pada depositnya. Seperti halnya sistem trading lain, Anda tetap harus memberi perhatian khusus pada manajemen risiko. Pola-pola harmonis lebih sering digunakan di pasar Forex, tetapi tetap dapat diaplikasikan di opsi biner (Opsi Biner) – walau potensi profitnya lebih kecil, namun tetap menjanjikan.
Keunggulan terbesar dari pola harmonis adalah bisa diterapkan di berbagai time frame. Misalnya, di M1 atau M5, pola dapat terbentuk dari puluhan menit hingga beberapa jam, sedangkan di grafik harian (daily chart), pembentukan pola bisa memakan waktu hingga beberapa bulan. Pilihan time frame sepenuhnya bergantung pada trader. Pola di time frame tinggi cenderung lebih andal, tetapi frekuensi sinyalnya lebih sedikit.
Setiap pola umumnya akan berbentuk huruf “M” atau “W”. Pembentukan pola lima titik terjadi sebagai berikut:
Sebagai contoh, pola analisis teknikal “Reverse Head and Shoulders” (pola pembalikan) juga bisa menjadi pola harmonis. Syaratnya, “kepala” harus berada di level Fibonacci 1,618 dari “bahu kiri”, dan “bahu kanan” berada di level Fibonacci 0,618 dari “kepala”. Pendekatan ini akan mempermudah pemahaman terhadap figur tersebut dan menentukan titik entry yang tepat:
Pertama-tama, sebelum Anda mulai mencari pola harmonis, perlu melakukan pengaturan level Fibonacci secara tepat – tambahkan level-level berikut:
Pola harmonis ABCD bersifat pembalikan, sehingga setelah pola ini terbentuk, Anda dapat menantikan pembalikan harga. Titik D menjadi sinyal bahwa pola sudah selesai terbentuk dan menjadi titik entry untuk naik (buy) atau turun (sell).
Ciri utama pola ABCD adalah kesimetrisan antara AB dan CD. Secara visual, pola ini mirip huruf “N”: Terdapat pola ABCD bullish dan bearish. Pola bullish biasanya diikuti oleh pembalikan harga ke bawah, sedangkan pola bearish diikuti oleh pembalikan harga ke atas. Pada pola bullish, terlihat dua puncak yang semakin naik, sementara pada pola bearish, terlihat dua lembah yang semakin turun.
Pembentukan pola ABCD:
Sekarang mari kita lihat praktiknya. Pertama, cari segmen ABC. Fokus kita adalah pergerakan harga dan retracement ke level antara 0,382 hingga 0,886: Koreksi BC berakhir di level 0,618, lalu harga melanjutkan tren turunnya. Kini, kita perlu menentukan titik D – titik ini harus terbentuk di kisaran 1,13 hingga 2,618 dari perpanjangan BC. Namun, karena koreksi BC berakhir di level Fibonacci 0,618, maka saat pola harmonis terbentuk, kemungkinan besar titik D berada di level 1,618 (demi simetri AB=CD): Dalam contoh ini, pola harmonis ABCD terbentuk, dan titik D berada di level 1,618 seperti yang diperkirakan – di titik D inilah kita dapat membuka posisi beli (up).
Bagaimana jika koreksi BC berakhir di level Fibonacci lain? Dalam pola harmonis, Anda bisa berpegang pada aturan berikut:
Inti dari pola harmonis adalah menunggu figur yang “sempurna”, dengan proporsi tepat dan simetri alami. Jika figur benar-benar terbentuk dengan baik, potensi profitnya tinggi, karena probabilitas perkiraan benar juga meningkat. Namun, jika figur terbentuk dengan proporsi yang tidak sesuai, lebih baik melewatkan pola semacam ini.
Pola Gartley itu sendiri berbentuk seperti huruf “M” untuk pola bullish, sementara untuk pola bearish menyerupai “W” atau “M” terbalik. Formasi huruf inilah yang biasanya paling cepat Anda kenali di chart harga, sebelum mengonfirmasi bahwa itu benar-benar pola Gartley. Temukan pola potensial di chart, lalu verifikasi polanya. Gartley mencakup figur harmonis ABCD (AB=CD), sehingga ini bisa memudahkan proses identifikasi. Selain itu, terdapat kaki tambahan XA – gelombang terpanjang yang mengarah naik pada pola bullish dan turun pada pola bearish.
Tarik Fibonacci dari titik X ke titik A – koreksi B harus berada di level 0,618. Jika ini benar, kemungkinan besar Anda melihat pola Gartley atau pola Crab (yang nanti akan dibahas). Pola lain biasanya memiliki koreksi di atas atau di bawah level 0,618. Koreksi AB ini tidak boleh melampaui titik X, karena jika menembus, maka polanya tidak valid. Langkah selanjutnya adalah menentukan proyeksi (calon posisi) titik C dan D:
Untuk menentukan target pola Gartley, tarik Fibonacci dari titik A ke titik D. Target terdekat adalah level 0,382, target terjauh adalah level 0,618. Inilah jarak perkiraan yang akan ditempuh harga searah tren setelah titik D terbentuk.
Pola bullish dimulai dengan lonjakan harga dari titik X ke titik A, sedangkan pola bearish dimulai dengan penurunan harga yang tajam dari titik X ke titik A. Pada titik A, arah harga berbalik dan terjadi retracement hingga level Fibonacci 0,786: Selanjutnya, tentukan zona titik C dan D:
Selanjutnya, tentukan titik C dan D:
Pola “Tiga Gerakan” bullish terjadi pada tren turun – masing-masing puncak dan lembah berada di posisi lebih rendah dari sebelumnya. Sebaliknya, pola bearish terbentuk di tren naik – puncak dan lembahnya semakin tinggi. Inti dari pola ini adalah mencari tiga puncak atau lembah, di mana dua puncak (atau lembah) terakhir berada di level Fibonacci 1,272 hingga 1,618. Jika puncak/lantai ke-2 dan ke-3 berada di level yang sama, pola tersebut dianggap sempurna: Karena pola “Tiga Gerakan” bersifat pembalikan, maka posisi dibuka berlawanan dengan arah tren. Target ditentukan sebagai berikut:
Pola ini tidak mempertimbangkan titik B secara khusus, tetapi sangat penting bahwa titik D berada di sekitar level 0,886 hingga 1,13 dari XA. Penting juga bahwa titik C berada di level 1,13 hingga 1,618 dari AB (artinya titik C lebih tinggi dari A pada pola bullish): Verifikasi titik C seperti berikut: Setelah pola “Shark” terbentuk (titik D sudah muncul), tentukan targetnya. Tarik Fibonacci dari titik C ke titik D. Target terdekat adalah level 0,618, sementara target terjauh adalah level titik C:
Pertama, verifikasi titik B – harus berada di kisaran 0,382 hingga 0,618. Lalu titik C di level 1,272 hingga 1,414 dari AB (atau agak di bawahnya): Titik D terbentuk di level 0,786 dari XA – di sini kita bisa mengambil posisi turun (sell) pada pola “Cipher” bearish. Target pola ini adalah level titik A dan titik C:
Anda bisa mengunduh indikatornya di sini: Download harmonic patterns indicator
Misalnya, tren kuat yang berlangsung lama tidak terdeteksi karena trader menunggu pola yang belum tentu muncul. Padahal, pergerakan tren kuat juga bisa menghasilkan keuntungan lumayan. Selain itu, pembentukan pola harmonis membutuhkan waktu relatif lama, terlepas dari time frame mana pun.
Selain itu, semua pola harmonis berlandaskan konsep yang sama – menunggu pola benar-benar terbentuk untuk membuka trade berlawanan arah dari gerakan harga sebelumnya. Trader harus bisa mengenali titik-titik balik harga (turning points). Jika tidak, ia mungkin terlambat masuk posisi. Ini menjadi kekurangan lain – trader memerlukan basis pengetahuan yang solid untuk benar-benar mengoptimalkan pola harmonis.
Selain membutuhkan pemahaman puluhan aturan formasi tiap pola, Anda juga harus mengingat level Fibonacci yang tepat di mana tiap titik terbentuk. Anda perlu paham dari mana pola bermula dan mengenal bentuknya di chart – yang tidak selalu mudah! Saya yakin banyak pembaca yang awalnya berpikir, “apa-apaan ini?!” (saya juga dulu merasakan hal yang sama).
Bagaimana memastikan titik D sudah terbentuk sempurna dan siap dieksekusi? Mungkin dengan memakai level support dan resistance? Bisa saja. Namun Anda perlu menunggu reaksi harga di level-level tersebut untuk yakin pola sudah “lengkap.” Anda juga perlu menggunakan pola candlestick atau pola Price Action – yang mampu mengidentifikasi titik balik dengan cepat. Sehingga Anda dapat mendeteksi titik terakhir (dan paling penting) dalam pembentukan pola tanpa banyak keterlambatan.
Untuk trader pemula, semua ini terdengar kompleks. Mengetahui konsepnya satu hal, menerapkannya hal lain! Mungkin ada segelintir orang yang bisa langsung “klop” dengan pola-pola ini dan meraup untung besar. Tetapi kebanyakan trader perlu waktu untuk memahami materi ini dan berlatih.
Seperti strategi trading lainnya, pola harmonis memiliki aturan ketat dalam penentuan titik-titik pembentuknya. Apabila ternyata titik-titik tidak terbentuk sesuai kriteria, lebih baik hindari pola tersebut demi mengurangi risiko kerugian.
Kelebihan pola harmonis antara lain:
Konten
- Pola harmonis dalam trading
- Mengidentifikasi pola harmonis
- Pola harmonis ABCD
- Pola Gartley – definisi tepat dan penggunaan pola harmonis
- Pola Gartley Butterfly – definisi tepat dan penggunaan pola harmonis
- Pola Crab – pola harmonis pembalikan
- Pola “Bat” – pola harmonis kelanjutan tren
- Pola Tiga Gerakan – pola harmonis pembalikan
- Pola Shark – pola harmonis kelanjutan tren
- Pola Cipher atau pola harmonis “reverse Butterfly”
- Indikator pola harmonis dalam trading
- Kekurangan pola harmonis dalam trading
- Pola harmonis dalam trading: kesimpulan
Pola harmonis dalam trading
Harold Hartley meletakkan fondasi pola harmonis dalam bukunya “Profiting in the Stock Market.” Di dalam buku tersebut, ia memperkenalkan konsep pola lima titik yang dikenal sebagai Pola Gartley. Kemudian, Larry Pesavento mengembangkan pola ini dengan menambahkan level Fibonacci dan menjelaskan aturan dasar pembentukannya dalam buku “Fibonacci Ratios and Pattern Recognition.”Tidak bisa dikatakan hanya Larry Pesavento yang terlibat dalam analisis pola harmonis – banyak trader lainnya juga berkontribusi. Salah satunya adalah Scott Carney, penulis buku “Harmonic Trading.” Ia memperkenalkan pola-pola seperti: crab, bat, dan shark.
Pola harmonis itu sendiri merupakan pengembangan ide bentuk-bentuk geometris yang menggunakan level Fibonacci untuk menentukan titik balik harga secara lebih akurat. Tugas utama pola-pola ini tetap sama – memproyeksikan pergerakan harga selanjutnya. Namun, penerapan trading mengalami perkembangan – sekarang pola-pola tersebut bukan hanya sekadar bentuk geometri abstrak di chart, tetapi juga model yang dihitung secara matematis. Pola-pola ini didasari oleh golden ratio (angka 1,618) – yang membantu menemukan pola-pola harmonis yang tepat dan memperkirakan pergerakan harga berikutnya.
Pola harmonis, tidak seperti pola analisis teknikal biasa, mengharuskan trader menunggu pola yang benar-benar terbentuk sempurna dan terkonfirmasi oleh level Fibonacci. Jika sebuah pola tidak memenuhi kriteria ideal, maka dilewatkan saja. Meski menunggu, hasilnya setimpal – pola harmonis menunjukkan hasil yang sangat baik saat trading.
Tentu, menemukan pola-pola ini tidak menjamin 100% profit di setiap trade, tetapi dalam jangka panjang, trader akan merasakan peningkatan pada depositnya. Seperti halnya sistem trading lain, Anda tetap harus memberi perhatian khusus pada manajemen risiko. Pola-pola harmonis lebih sering digunakan di pasar Forex, tetapi tetap dapat diaplikasikan di opsi biner (Opsi Biner) – walau potensi profitnya lebih kecil, namun tetap menjanjikan.
Keunggulan terbesar dari pola harmonis adalah bisa diterapkan di berbagai time frame. Misalnya, di M1 atau M5, pola dapat terbentuk dari puluhan menit hingga beberapa jam, sedangkan di grafik harian (daily chart), pembentukan pola bisa memakan waktu hingga beberapa bulan. Pilihan time frame sepenuhnya bergantung pada trader. Pola di time frame tinggi cenderung lebih andal, tetapi frekuensi sinyalnya lebih sedikit.
Mengidentifikasi pola harmonis
Pola harmonis bukan hal sederhana dan tidak semua trader bisa langsung mengenalinya. Pola harmonis dasar (butterfly, crab, bat, shark, cipher) umumnya terdiri dari 5 titik kunci, termasuk figur ABC atau ABCD. Fluktuasi harga di dalam pola selalu saling berhubungan dan mengikuti koefisien harmonis dasar.Setiap pola umumnya akan berbentuk huruf “M” atau “W”. Pembentukan pola lima titik terjadi sebagai berikut:
- X – awal pembentukan pola
- XA – gelombang impuls pertama
- AB – koreksi setelah gelombang pertama
- BC – gelombang impuls kedua yang searah dengan XA
- CD – gelombang koreksi terakhir
Sebagai contoh, pola analisis teknikal “Reverse Head and Shoulders” (pola pembalikan) juga bisa menjadi pola harmonis. Syaratnya, “kepala” harus berada di level Fibonacci 1,618 dari “bahu kiri”, dan “bahu kanan” berada di level Fibonacci 0,618 dari “kepala”. Pendekatan ini akan mempermudah pemahaman terhadap figur tersebut dan menentukan titik entry yang tepat:
Pola harmonis dan level Fibonacci
Level Fibonacci adalah salah satu alat utama dalam mengidentifikasi pola harmonis di chart harga. Secara pribadi, saya menggunakan terminal MetaTrader 4 – di sana sudah terdapat semua yang dibutuhkan dan sangat nyaman.Pertama-tama, sebelum Anda mulai mencari pola harmonis, perlu melakukan pengaturan level Fibonacci secara tepat – tambahkan level-level berikut:
- 0.786
- 0.886
- 1.13
- 1.272
- 1.414
- 2.0
- 2.4
- 3.618
- 0.382 = 1 – 0.618
- 0.786 = akar kuadrat dari 0.618
- 0.886 = akar pangkat empat dari 0.618 atau akar kuadrat dari 0.786
- 1.13 = akar pangkat empat dari 1.618 atau akar kuadrat dari 1.27
- 1.27 = akar dari 1.618
- 1.414 = akar dari 2
- 2 = 1 + 1
- 2.24 = akar dari 5
- 2.618 = kuadrat dari 1.618
- 3.618 = 1 + 2.618
Pola harmonis ABCD
Pola harmonis ABCD (atau disebut juga AB=CD) adalah pola paling sederhana. Namun, pola ini mungkin tetap membingungkan di awal. Pola ini terdiri dari tiga gelombang: AB, BC, CD, di mana AB dan CD bergerak searah, sedangkan BC adalah gelombang korektif.Pola harmonis ABCD bersifat pembalikan, sehingga setelah pola ini terbentuk, Anda dapat menantikan pembalikan harga. Titik D menjadi sinyal bahwa pola sudah selesai terbentuk dan menjadi titik entry untuk naik (buy) atau turun (sell).
Ciri utama pola ABCD adalah kesimetrisan antara AB dan CD. Secara visual, pola ini mirip huruf “N”: Terdapat pola ABCD bullish dan bearish. Pola bullish biasanya diikuti oleh pembalikan harga ke bawah, sedangkan pola bearish diikuti oleh pembalikan harga ke atas. Pada pola bullish, terlihat dua puncak yang semakin naik, sementara pada pola bearish, terlihat dua lembah yang semakin turun.
Pembentukan pola ABCD:
- Pola mulai terbentuk dari gelombang AB
- BC umumnya merupakan koreksi (pullback) tajam yang terbentuk di level Fibonacci antara 0,382 hingga 0,886 dari AB. Idealnya di sekitar level 0,618
- Di titik C, harga berbalik arah dan bergerak sejajar dengan segmen AB. Di sini, titik D harus berada di kisaran 1,13 hingga 2,618 dari BC
Sekarang mari kita lihat praktiknya. Pertama, cari segmen ABC. Fokus kita adalah pergerakan harga dan retracement ke level antara 0,382 hingga 0,886: Koreksi BC berakhir di level 0,618, lalu harga melanjutkan tren turunnya. Kini, kita perlu menentukan titik D – titik ini harus terbentuk di kisaran 1,13 hingga 2,618 dari perpanjangan BC. Namun, karena koreksi BC berakhir di level Fibonacci 0,618, maka saat pola harmonis terbentuk, kemungkinan besar titik D berada di level 1,618 (demi simetri AB=CD): Dalam contoh ini, pola harmonis ABCD terbentuk, dan titik D berada di level 1,618 seperti yang diperkirakan – di titik D inilah kita dapat membuka posisi beli (up).
Bagaimana jika koreksi BC berakhir di level Fibonacci lain? Dalam pola harmonis, Anda bisa berpegang pada aturan berikut:
- Bila koreksi BC di 0,786, maka titik D di level 1,272 dari perpanjangan BC
- Bila koreksi BC di 0,886, maka titik D di level 1,13 dari perpanjangan BC
- Bila koreksi BC di 0,382, maka titik D di level 2,618 dari perpanjangan BC
- Bila koreksi BC di 0,618, maka titik D di level 1,618 dari perpanjangan BC
Inti dari pola harmonis adalah menunggu figur yang “sempurna”, dengan proporsi tepat dan simetri alami. Jika figur benar-benar terbentuk dengan baik, potensi profitnya tinggi, karena probabilitas perkiraan benar juga meningkat. Namun, jika figur terbentuk dengan proporsi yang tidak sesuai, lebih baik melewatkan pola semacam ini.
Cara trading pola harmonis ABCD dengan benar
Mari kita rangkum pola harmonis ABCD dan poin-poin penting yang sudah dibahas:- Identifikasi tiga titik ABC secara visual: segmen AB (impuls tren) dan retracement BC
- Ukur besarnya koreksi BC. Koreksi BC seharusnya berada di level 0,382 hingga 0,886
- Tentukan titik D – untuk ini, tarik level Fibonacci dari B ke C sehingga level di titik B sesuai dengan besarnya koreksi BC. Misalnya, koreksi BC sebesar 0,618, maka ketika Anda menarik Fibonacci dari B ke C, posisikan level 0,618 di titik B. Titik D akan terbentuk di level 1,000 sehingga tercipta simetri
- Tentukan target pergerakan harga dari titik D. Tarik Fibonacci dari titik A ke D. Target terdekat berada di level 0,382 atau 0,618. Target maksimal di level titik A dan titik C
- Jika memungkinkan, letakkan pending order di titik D ke arah berlawanan dengan pergerakan CD
- Untuk Forex: pasang stop loss di luar level D
Pola Gartley – definisi tepat dan penggunaan pola harmonis
Pola harmonis Gartley adalah pola kelanjutan tren yang terbentuk selama fase koreksi harga. Pada pola bullish, pola ini menandakan kelanjutan tren naik; sementara pada pola bearish, menandakan kelanjutan tren turun. Figur ABCD dalam pola ini adalah koreksi harga terhadap tren utama, dan titik entry akan berada di titik D.Pola Gartley itu sendiri berbentuk seperti huruf “M” untuk pola bullish, sementara untuk pola bearish menyerupai “W” atau “M” terbalik. Formasi huruf inilah yang biasanya paling cepat Anda kenali di chart harga, sebelum mengonfirmasi bahwa itu benar-benar pola Gartley. Temukan pola potensial di chart, lalu verifikasi polanya. Gartley mencakup figur harmonis ABCD (AB=CD), sehingga ini bisa memudahkan proses identifikasi. Selain itu, terdapat kaki tambahan XA – gelombang terpanjang yang mengarah naik pada pola bullish dan turun pada pola bearish.
Tarik Fibonacci dari titik X ke titik A – koreksi B harus berada di level 0,618. Jika ini benar, kemungkinan besar Anda melihat pola Gartley atau pola Crab (yang nanti akan dibahas). Pola lain biasanya memiliki koreksi di atas atau di bawah level 0,618. Koreksi AB ini tidak boleh melampaui titik X, karena jika menembus, maka polanya tidak valid. Langkah selanjutnya adalah menentukan proyeksi (calon posisi) titik C dan D:
- Titik C berada di antara level 0,382 – 0,886 dari gelombang AB. Titik C adalah titik balik harga – di pola bullish (M), harga akan kembali turun, sementara di pola bearish (W), harga akan naik. Titik C yang ideal biasanya di level 0,618–0,786.
- Titik D berada di level 1,272 – 1,618 dari ekstensi BC. Dalam waktu yang sama, titik D tidak boleh berada di atas level 0,786 dari gelombang XA. Seperti halnya titik B, titik D tidak boleh melampaui titik X!
Untuk menentukan target pola Gartley, tarik Fibonacci dari titik A ke titik D. Target terdekat adalah level 0,382, target terjauh adalah level 0,618. Inilah jarak perkiraan yang akan ditempuh harga searah tren setelah titik D terbentuk.
Cara mengidentifikasi dan trading pola Gartley dengan benar
Berikut rangkuman pola harmonis Gartley:- Kenali pola di chart yang menyerupai huruf M (untuk bullish) atau W (untuk bearish)
- Tarik Fibonacci dari titik X ke A – titik B harus berada di level 0,618
- Tentukan titik C di level 0,382 – 0,886 dari gelombang AB
- Titik D biasanya di level 1,272 – 1,414 dari gelombang BC
- Konfirmasi titik D kembali dengan menarik Fibonacci dari X ke A. Titik D seharusnya berada di sekitar level 0,786 atau di bawahnya. Jika benar, pola Gartley terkonfirmasi dan setelah titik D terbentuk, Anda bisa entry mengikuti tren
- Untuk Forex: pasang stop loss di luar level D
Pola Gartley Butterfly – definisi tepat dan penggunaan pola harmonis
Pola Gartley Butterfly adalah pola pembalikan yang memungkinkan Anda menemukan titik entry di awal pembalikan tren. Seperti pola lainnya, Gartley Butterfly bisa terbentuk di tren naik (bullish) maupun tren turun (bearish): Gartley Butterfly adalah salah satu pola harmonis yang paling umum. Popularitasnya didukung oleh akurasi sinyal yang tinggi dan frekuensi kemunculan di chart. Pola ini sangat mirip dengan Gartley maupun Bat, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda.Pola bullish dimulai dengan lonjakan harga dari titik X ke titik A, sedangkan pola bearish dimulai dengan penurunan harga yang tajam dari titik X ke titik A. Pada titik A, arah harga berbalik dan terjadi retracement hingga level Fibonacci 0,786: Selanjutnya, tentukan zona titik C dan D:
- Titik C terbentuk di level 0,382 – 0,886 dari gelombang AB
- Titik D berada di level 1,618 – 2,618 dari gelombang BC (untuk pola bearish, titik D berada lebih tinggi dari X, sedangkan untuk pola bullish, titik D berada lebih rendah dari X). Selain itu, titik D sebaiknya berada di kisaran 1,272 dari gelombang XA
- Target dekat – level titik B
- Target jauh – level titik A
Cara mengidentifikasi dan trading pola harmonis Gartley Butterfly
Rangkuman pola “Gartley Butterfly” – pola harmonis pembalikan:- Cari gelombang XA di chart – gelombang dengan lonjakan harga tajam (untuk bearish, tajam ke bawah; untuk bullish, tajam ke atas)
- Titik B harus terbentuk di level 0,786 dari gelombang XA
- Titik C berada di kisaran 0,382 – 0,886 dari gelombang AB
- Titik D berada di kisaran 1,618 – 2,618 dari gelombang BC. Titik D juga harus berada di atas (untuk bearish) atau di bawah (untuk bullish) titik X dan di sekitar level 1,272 dari XA
- Pola ini bersifat pembalikan, jadi setelah titik D terbentuk, ambil posisi searah pergerakan gelombang XA
- Target terdekat adalah titik B, sedangkan target terjauh adalah titik A. Pola dianggap tuntas setelah target A tercapai
- Untuk Forex: stop loss ditempatkan di titik D
Pola Crab – pola harmonis pembalikan
Pola “Crab” (disebut demikian karena kaki “CD”-nya panjang) secara umum mirip dengan Gartley Butterfly. “Crab” juga merupakan pola pembalikan (bisa bullish atau bearish). Perbedaan utamanya terletak pada kaki CD yang memanjang. Jika pada Gartley Butterfly, titik D terbentuk di level Fibonacci hingga 1,272 dari XA, maka di pola “Crab,” titik D terbentuk di level hingga 1,618 dari XA. Langkah pertama, temukan gelombang XA mirip dengan pada Butterfly – lonjakan harga yang tajam (turun atau naik, tergantung trennya). Setelah gelombang XA terbentuk, muncul retracement (koreksi) B di kisaran level Fibonacci 0,382 hingga 0,618.Selanjutnya, tentukan titik C dan D:
- Titik C terbentuk di level 0,382 hingga 0,618 dari kaki AB
- Titik D terbentuk di level 2,24 hingga 3,618 dari BC. Selain itu, titik D juga berada di level 1,618 (atau kurang) dari XA
- Target dekat – level titik B
- Target jauh – level titik A
Cara mengidentifikasi dan trading pola harmonis “Crab”
Berikut poin-poin penting pola harmonis “Crab”:- Pola dimulai dengan pergerakan tajam (turun atau naik) – gelombang XA
- Titik B terbentuk di level 0,382 hingga 0,618 dari XA
- Titik C terbentuk di level 0,382 hingga 0,886 dari AB
- Titik D berada di level 2,24 hingga 3,618 dari BC, juga tidak boleh lebih tinggi dari 1,618 dari XA
- Target pola “Crab”: target dekat di titik B, target jauh di titik A
- Posisi dibuka berlawanan arah dengan CD
- Untuk Forex: stop loss diletakkan di titik D
Pola “Bat” – pola harmonis kelanjutan tren
Pola “Bat” sangat mirip dengan pola Gartley. Keduanya terbentuk saat koreksi harga dan menandakan kelanjutan tren. Perbedaannya, titik D pada Bat berada di level 0,886 dari XA, sementara pada Gartley, titik D di level 0,786. Dari segi lain, keduanya serupa. Pembentukan pola “Bat” diawali dari kaki XA – segmen terpanjang dalam pola. Titik B terbentuk di level Fibonacci 0,382 hingga 0,5, lalu titik D di sekitar level 0,886: Titik C terbentuk di level 0,382 – 0,886 dari AB, sedangkan titik D berada di kisaran 1,618 hingga 2,16 dari BC: Target pola ditentukan dengan menarik Fibonacci dari A ke D. Target dekat adalah level 0,618, sedangkan target jauh adalah level titik A:Cara trading pola harmonis “Bat” dengan benar
Ringkasan pola “Bat”:- Gelombang XA – segmen terpanjang di dalam pola
- Titik B berada di level 0,382–0,5 dari XA
- Titik C berada di level 0,382–0,886 dari AB
- Titik D muncul di level 1,618–2,618 dari BC, serta tidak boleh melewati level 0,886 dari XA
- Target pola “Bat”: target dekat di level 0,618 dari AD, target jauh di titik A
- Posisi dibuka di titik D, searah tren pada gelombang XA
- Untuk Forex: stop loss dipasang di titik A
Pola Tiga Gerakan – pola harmonis pembalikan
Pola “Tiga Gerakan” (Three Movements) didasarkan pada teori gelombang Elliott. Pola ini berbeda dari yang lain karena tidak memiliki figur ABCD, melainkan terdiri dari tiga puncak (atau lembah) tren, yang membentuk lima kaki.Pola “Tiga Gerakan” bullish terjadi pada tren turun – masing-masing puncak dan lembah berada di posisi lebih rendah dari sebelumnya. Sebaliknya, pola bearish terbentuk di tren naik – puncak dan lembahnya semakin tinggi. Inti dari pola ini adalah mencari tiga puncak atau lembah, di mana dua puncak (atau lembah) terakhir berada di level Fibonacci 1,272 hingga 1,618. Jika puncak/lantai ke-2 dan ke-3 berada di level yang sama, pola tersebut dianggap sempurna: Karena pola “Tiga Gerakan” bersifat pembalikan, maka posisi dibuka berlawanan dengan arah tren. Target ditentukan sebagai berikut:
- Jika polanya bullish, tarik Fibonacci dari puncak tertinggi pola hingga lembah terendahnya. Target dekat di level 0,618, target jauh di level “1.0”
- Jika polanya bearish, tarik Fibonacci dari lembah terendah hingga puncak tertinggi. Target dekat di level 0,618, target jauh di level “1.0”
Cara trading pola harmonis “Tiga gerakan” dengan benar
Pola “Tiga Gerakan”:- Pola bullish terbentuk saat tren turun – setiap puncak dan lembah lebih rendah dari sebelumnya
- Pola bearish terbentuk saat tren naik – puncak dan lembah lebih tinggi dari sebelumnya
- Lembah atau puncak ke-2 dan ke-3 terbentuk di level Fibonacci 1,272 hingga 1,618 dari koreksinya
- Target pola “Tiga Gerakan”: tarik Fibonacci dari awal pola hingga puncak/lembah ke-3. Target dekat di level 0,618, target jauh di level 1.0
- Posisi dibuka melawan arah tren (karena pola ini bersifat pembalikan)
- Untuk Forex: pasang stop loss di luar puncak/lembah ke-3
Pola Shark – pola harmonis kelanjutan tren
Pola Shark adalah formasi segitiga melebar (expanding triangle), dan inilah cara termudah mengenalinya di chart. Pola ini menjadi sinyal kelanjutan tren. Titik entry seperti biasa berada di titik D. Perlu dicatat bahwa pada pola ini, titik C berada di atas titik A, dan titik D berada di bawah titik X (pada pola bullish).Pola ini tidak mempertimbangkan titik B secara khusus, tetapi sangat penting bahwa titik D berada di sekitar level 0,886 hingga 1,13 dari XA. Penting juga bahwa titik C berada di level 1,13 hingga 1,618 dari AB (artinya titik C lebih tinggi dari A pada pola bullish): Verifikasi titik C seperti berikut: Setelah pola “Shark” terbentuk (titik D sudah muncul), tentukan targetnya. Tarik Fibonacci dari titik C ke titik D. Target terdekat adalah level 0,618, sementara target terjauh adalah level titik C:
Cara trading pola Shark dengan benar
Berikut aturan pola “Shark”:- Pola berbentuk segitiga melebar
- Titik D wajib berada di level 0,886 hingga 1,13 dari XA
- Titik C berada di level 1,13 hingga 1,618 dari AB (artinya di atas titik A untuk pola bullish)
- Target pola “Shark” ditentukan dengan menarik Fibonacci dari C ke D: target dekat di level 0,618, target jauh di titik C
- Posisi dibuka setelah titik D terbentuk, mengikuti arah gelombang XA
- Untuk Forex: stop loss di titik D
“Cipher” atau pola harmonis “reverse Butterfly”
Pola “Cipher” sering disebut “reverse Butterfly.” Bedanya, perubahan arah utama bukan terjadi di titik C, melainkan di titik X – sehingga pola ini seluruhnya terbentuk dalam satu tren dan menjadi pola kelanjutan tren. Pola “Cipher” membantu trader menemukan titik entry optimal dalam tren yang sedang berlangsung: Pola “Cipher” sering kali terbentuk di awal pergerakan tren: Gelombang XA adalah pergerakan terpanjang yang menjadi salah satu sinyal awal tren baru ke bawah. Kita melihat formasi bearish, artinya kita akan mencari peluang entry sell setelah pola “Cipher” terbentuk.Pertama, verifikasi titik B – harus berada di kisaran 0,382 hingga 0,618. Lalu titik C di level 1,272 hingga 1,414 dari AB (atau agak di bawahnya): Titik D terbentuk di level 0,786 dari XA – di sini kita bisa mengambil posisi turun (sell) pada pola “Cipher” bearish. Target pola ini adalah level titik A dan titik C:
Cara menemukan dan trading pola “Cipher” dengan benar
Ringkasan pola kelanjutan tren “Cipher”:- Pola “Cipher” sering muncul di awal tren
- XA – gelombang terpanjang dalam pola
- Titik B berada di level 0,382 hingga 0,618 dari XA
- Titik C terbentuk di level 1,272 hingga 1,414 dari AB (atau mendekati kisaran ini)
- Titik D berada di level 0,786 dari XA
- Target pola “Cipher”: target terdekat di titik A, target terjauh di titik C
- Posisi dibuka mengikuti arah tren
- Untuk Forex: stop loss di titik X
Indikator pola harmonis dalam trading
Mari kita permudah segalanya. Memahami cara membentuk pola harmonis memang bagus, namun tidak selalu perlu menghitung semuanya manual memakai Fibonacci. Anda bisa mencoba cara lain, misalnya di live chart ada fitur menggambar model tertentu dan sistem akan menghitung datanya sendiri: Jika Anda lebih memilih cara yang sangat praktis, berikut ada indikator MetaTrader4 yang otomatis mendeteksi pola harmonis di chart: Sejujurnya, saya belum sempat mencoba indikator ini secara pribadi, tetapi dari review yang ada, indikator ini cukup andal dalam mendeteksi akhir pembentukan pola harmonis. Ia akan menandai di mana pola kemungkinan selesai terbentuk, dan Anda perlu mencari sendiri titik entry-nya – jadi jangan lupa tentukan target Anda!Anda bisa mengunduh indikatornya di sini: Download harmonic patterns indicator
Kekurangan pola harmonis dalam trading
Sepertinya pola harmonis itu sempurna, tetapi tentu ada kekurangannya. Meski sinyalnya akurat, trader yang hanya berfokus pada pola ini sering melewatkan banyak peluang entry lain di mana pola tidak terbentuk.Misalnya, tren kuat yang berlangsung lama tidak terdeteksi karena trader menunggu pola yang belum tentu muncul. Padahal, pergerakan tren kuat juga bisa menghasilkan keuntungan lumayan. Selain itu, pembentukan pola harmonis membutuhkan waktu relatif lama, terlepas dari time frame mana pun.
Selain itu, semua pola harmonis berlandaskan konsep yang sama – menunggu pola benar-benar terbentuk untuk membuka trade berlawanan arah dari gerakan harga sebelumnya. Trader harus bisa mengenali titik-titik balik harga (turning points). Jika tidak, ia mungkin terlambat masuk posisi. Ini menjadi kekurangan lain – trader memerlukan basis pengetahuan yang solid untuk benar-benar mengoptimalkan pola harmonis.
Selain membutuhkan pemahaman puluhan aturan formasi tiap pola, Anda juga harus mengingat level Fibonacci yang tepat di mana tiap titik terbentuk. Anda perlu paham dari mana pola bermula dan mengenal bentuknya di chart – yang tidak selalu mudah! Saya yakin banyak pembaca yang awalnya berpikir, “apa-apaan ini?!” (saya juga dulu merasakan hal yang sama).
Bagaimana memastikan titik D sudah terbentuk sempurna dan siap dieksekusi? Mungkin dengan memakai level support dan resistance? Bisa saja. Namun Anda perlu menunggu reaksi harga di level-level tersebut untuk yakin pola sudah “lengkap.” Anda juga perlu menggunakan pola candlestick atau pola Price Action – yang mampu mengidentifikasi titik balik dengan cepat. Sehingga Anda dapat mendeteksi titik terakhir (dan paling penting) dalam pembentukan pola tanpa banyak keterlambatan.
Untuk trader pemula, semua ini terdengar kompleks. Mengetahui konsepnya satu hal, menerapkannya hal lain! Mungkin ada segelintir orang yang bisa langsung “klop” dengan pola-pola ini dan meraup untung besar. Tetapi kebanyakan trader perlu waktu untuk memahami materi ini dan berlatih.
Pola harmonis dalam trading: kesimpulan
Pola harmonis membuktikan bahwa harga cenderung bergerak secara simetris. Pendekatan trading ini membuka peluang profit di tengah pergerakan harga yang terkesan kacau.Seperti strategi trading lainnya, pola harmonis memiliki aturan ketat dalam penentuan titik-titik pembentuknya. Apabila ternyata titik-titik tidak terbentuk sesuai kriteria, lebih baik hindari pola tersebut demi mengurangi risiko kerugian.
Kelebihan pola harmonis antara lain:
- Persentase keberhasilan sinyal tinggi
- Pola dapat muncul di berbagai time frame
- Seringkali, setelah pola terbentuk, harga setidaknya mencapai target minimum, sehingga trader tahu sampai sejauh mana sebaiknya membatasi diri
- Bekerja dengan baik bersama berbagai alat analisis teknikal lainnya
- Pembentukan pola relatif kompleks – membutuhkan pengetahuan mendalam
- Trader pemula cukup kesulitan mengenali pola di chart
- Terkadang di time frame berbeda, pola yang terbentuk saling bertentangan
- Diperlukan pemahaman level support dan resistance dan pola candlestick Price Action untuk mendeteksi titik balik
- Pola ini lebih optimal untuk pasar Forex – di opsi biner (Opsi Biner), profit bisa lebih kecil karena menunggu pola memakan waktu
Ulasan dan komentar