Pivot Points dalam Trading: Rahasia Menggunakan Level Pivot
Updated: 04.05.2025
Pivot Points atau level pivot: cara menggunakan pivot points dalam trading (2025)
Pivot Points (juga dikenal sebagai Pivot Points – titik support) adalah alat analisis teknikal pada grafik, mirip dengan level support dan resistance. Setidaknya, tujuan utamanya sama—menemukan area yang menarik bagi pelaku pasar. Namun, berbeda dengan level support dan resistance klasik, level pivot dihitung berdasarkan rumus tertentu, dan data perhitungan diambil dari periode sebelumnya.
Sederhananya, Pivot Points adalah level support dan resistance yang mencoba memprediksi munculnya level yang sama di masa depan berdasarkan data masa lalu (kita melihat ke masa lalu untuk memprediksi masa depan). Jika Anda meyakini bahwa harga “memiliki ingatan,” maka idenya cukup menarik. Mari kita pahami cara kerja Pivot Point dan bagaimana Anda bisa menggunakannya untuk mendapatkan keuntungan dalam trading.
Secara umum, berikut beberapa jenis Pivot Points yang paling populer:
P = (High + Low + Close)/3
Kita juga perlu menghitung level support (S – Support) dan resistance (R – Resistance) tambahan. Rumus lengkapnya:
Tabel tersebut dapat ditemukan di situs investing, pada bagian analisis teknikal – “Turning Points”: Di sana Anda dapat memilih jenis pivot points:
Level resistance dapat berubah menjadi level support, dan sebaliknya—level support dapat berubah menjadi level resistance setelah terjadi break. Ini sama seperti pada level horizontal klasik untuk zona penawaran dan permintaan.
Sedangkan untuk pendekatan zona di sekitar pivot points, caranya mirip dengan penggunaan zona supply dan demand biasa: Langkah-langkahnya:
Sementara itu, false breakout dapat diidentifikasi dengan cara yang sama seperti saat menggunakan zona support dan resistance biasa: Seperti sebelumnya, harga harus menembus zona support dan resistance lalu bertahan di luar zona tersebut untuk beberapa waktu. Konfirmasi breakout adalah saat harga kembali ke level yang sudah ditembus dan kemudian melanjutkan pergerakan tren.
Pada time frame yang lebih tinggi, Anda juga perlu memberi perhatian khusus pada formasi dan pola candlestick. Lihat contoh chart USD/CAD di H1:
Ingat satu hal penting—meski pivot points dibentuk secara otomatis dan memudahkan kita, jumlah level yang dihasilkan terbatas dan didasarkan pada formula yang sama. Walaupun kita bisa menentukan zona support dan resistance di sekitar setiap pivot point, dalam banyak situasi hal ini masih kurang untuk kebutuhan trading secara menyeluruh.
Penting disadari bahwa pivot points tidak menggantikan level support dan resistance manual, melainkan hanya melengkapinya. Memang, pivot points adalah level yang kuat, tetapi level-level ini juga bisa ditembus, sehingga Anda wajib menganalisis reaksi harga.
Opsi terbaik dan paling andal dalam menggunakan pivot points adalah mengombinasikan indikator ini dengan level support dan resistance yang Anda tarik sendiri. Hanya dengan kombinasi semacam ini Anda dapat mencapai hasil maksimal dalam trading.
Sederhananya, Pivot Points adalah level support dan resistance yang mencoba memprediksi munculnya level yang sama di masa depan berdasarkan data masa lalu (kita melihat ke masa lalu untuk memprediksi masa depan). Jika Anda meyakini bahwa harga “memiliki ingatan,” maka idenya cukup menarik. Mari kita pahami cara kerja Pivot Point dan bagaimana Anda bisa menggunakannya untuk mendapatkan keuntungan dalam trading.
Konten
- Bagaimana cara kerja pivot points – level pembalikan harga
- Rumus perhitungan Traditional Pivot Points
- Rumus perhitungan pivot points menurut DeMark (DeMark Pivot Point)
- Pivot points menggunakan rumus Woodie
- Rumus perhitungan Camarilla Pivot Points
- Perhitungan pivot points online – tabel (kalkulator) level pivot terkini
- Pivot points pada chart live TradingView
- Cara menggunakan pivot points dengan benar: penerapan pivot levels dalam trading nyata
- Indikator pivot point untuk terminal MT4 (Meta Trader 4)
- Pivot points terbaik dan paling dapat diandalkan
Bagaimana cara kerja pivot points – level pembalikan harga
Memahami prinsip kerja Pivot Points tidaklah sulit; Anda hanya perlu mengetahui rumus-rumus pembentukannya—bagaimana level support dan resistance akan dibangun tergantung pada rumus tersebut. Ada beberapa jenis rumus populer untuk menghitung level pivot. Anda mungkin bertanya, mengapa ada berbagai rumus untuk membangun level yang tampak serupa? Hal ini karena rumus tersebut dikembangkan/diubah/diperkaya oleh analis yang berbeda, yang memiliki pandangan berbeda pula terhadap bobot komponen tertentu—ada yang memberi bobot lebih pada satu unsur dan mengabaikan unsur lain.Secara umum, berikut beberapa jenis Pivot Points yang paling populer:
- Traditional – pivot points yang telah digunakan di Wall Street selama beberapa dekade
- Classic – pivot level yang hampir sama dengan metode Traditional, namun rumus perhitungannya sedikit dimodifikasi
- Woodie – dalam rumusnya, harga penutupan (closing) diberi bobot lebih besar
- DeMark (DeMark) – rumus pivot points yang dikembangkan oleh seorang analis hedge fund SAC Capital Advisors, yang memprediksi pembalikan harga pada 2011–2013
- Fibonacci (Fibonacci) – perhitungan terkait level koreksi harga berdasarkan deret angka Leonardo of Pisa (dikenal juga sebagai Fibonacci)
- Camarilla (Camarilla) – metode lain dalam membangun pivot points, mirip dengan rumus classic pivot
Rumus perhitungan Traditional Pivot Points
Traditional Pivot Points merupakan cara paling sederhana (tidak heran jika ada istilah “semua yang brilian itu sederhana”). Level pivot dihitung dari data historis, misalnya dari hari sebelumnya. Kita hanya memerlukan tiga nilai: harga tertinggi (High), harga terendah (Low), dan harga penutupan (Close). Jumlahkan ketiganya lalu bagi dengan 3. Rumusnya sebagai berikut:P = (High + Low + Close)/3
Kita juga perlu menghitung level support (S – Support) dan resistance (R – Resistance) tambahan. Rumus lengkapnya:
- R1 = 2Pivot – Low
- S1 = 2Pivot – High
- R2 = Pivot + (R1 – S1)
- S2 = Pivot – (R1 – S1)
- R3 = High + 2 × (Pivot – Low)
- S3 = Low – 2 × (High – Pivot)
Rumus perhitungan pivot points menurut DeMark (DeMark Pivot Point)
Jika berbicara tentang pivot points yang dihitung dengan rumus DeMark, ada hal menarik: rumusnya bergantung pada jenis candle—apakah candle bullish atau bearish. Jadi, pertama-tama ditentukan arah pergerakan harga untuk periode yang dipilih, kemudian barulah dihitung pivot points-nya:- Jika (Close < Open), maka: Pivot = High + 2 × Low + Close
- Jika (Close > Open), maka: Pivot = 2 × High + Low + Close
- Jika (Close = Open), maka: Pivot = High + Low + 2 × Close
- R1 = Pivot/2 – Low
- S1 = Pivot/2 + High
- Open – harga pembukaan (misalnya candle D1)
- Close – harga penutupan
- High – nilai maksimum
- Low – nilai minimum
- Pivot – level pivot
Pivot points menggunakan rumus Woodie
Pivot Points menurut rumus Woodie dihitung dengan memberi bobot lebih besar pada nilai penutupan (Close):- Pivot = (High + low + 2 × Close) / 4
- R1 = 2 × Pivot – low
- S1 = 2 × Pivot – High
- R2 = Pivot + High – Low
- S2 = Pivot – High + Low
- Close – harga penutupan (misalnya candle D1)
- High – nilai maksimum
- Low – nilai minimum
- Pivot – level pivot
Rumus perhitungan Camarilla Pivot Points
Pivot Points yang dibangun dengan rumus Camarilla terdiri dari 8 level yang menandai support dan resistance untuk pergerakan harga saat ini. Biasanya, level pivot ini digunakan oleh trader Forex untuk menentukan stop loss dan take profit. Rumus Camarilla Pivot Points adalah:- R4 = (High – Low) × 1.1 / 2 + Close
- R3 = (High – Low) × 1.1 / 4 + Close
- R2 = (High – Low) × 1.1 / 6 + Close
- R1 = (High – Low) × 1.1 / 12 + Close
- S1 = Close – (High – Low) × 1.1 / 12
- S2 = Close – (High – Low) × 1.1 / 6
- S3 = Close – (High – Low) × 1.1 / 4
- S4 = Close – (High – Low) × 1.1 / 2
- Close – harga penutupan (misalnya candle D1)
- High – nilai maksimum
- Low – nilai minimum
- R1, R2, R3, R4 – level resistance
- S1, S2, S3, S4 – level support
Perhitungan pivot points online – tabel (kalkulator) level pivot terkini
Untuk menghindari perhitungan manual, terdapat indikator yang dapat melakukan hal ini secara otomatis. Namun, ada pula cara praktis dan sederhana untuk melihat pivot points terkini—melalui tabel siap pakai yang menyediakan semua data yang diperlukan.Tabel tersebut dapat ditemukan di situs investing, pada bagian analisis teknikal – “Turning Points”: Di sana Anda dapat memilih jenis pivot points:
- Classic
- Fibonacci
- Camarilla
- Woody
- DeMark
- Pivot points (PP)
- S1, S2, S3 ... Sn – level support
- R1, R2, R3 … Rn – level resistance
Pivot points pada chart live TradingView
Anda juga bisa menambahkan Pivot Points pada chart live di TradingView—caranya, buka chart lalu pilih “Pivot Points Standard” pada daftar indikator: Pivot Points akan muncul pada chart: Di pengaturan indikator, Anda bisa menentukan:- Tipe pembentukan (type)
- Menampilkan pivot historis
- Time frame pivot points (Pivots timeframe)
- Traditional
- Fibonacci
- Woodie
- Classic
- DeMark (DM)
- Camarilla
- Untuk membangun pivot level pada M1, M5, M15, digunakan data hari sebelumnya
- Untuk M30 dan H1, digunakan data minggu lalu
- Untuk chart harian, digunakan data bulan sebelumnya
Cara menggunakan pivot points dengan benar: penerapan pivot levels dalam trading nyata
Bagaimana cara tepat menggunakan pivot points yang telah ditampilkan pada grafik harga suatu aset? Secara umum, ada dua pendekatan:- Sebagai level support dan resistance
- Sebagai alat untuk mengidentifikasi zona support dan resistance
Level resistance dapat berubah menjadi level support, dan sebaliknya—level support dapat berubah menjadi level resistance setelah terjadi break. Ini sama seperti pada level horizontal klasik untuk zona penawaran dan permintaan.
Sedangkan untuk pendekatan zona di sekitar pivot points, caranya mirip dengan penggunaan zona supply dan demand biasa: Langkah-langkahnya:
- Pilih level pivot yang diinginkan
- Berdasarkan shadow candle atau area pembalikan harga yang sering terjadi, tentukan batas atas dan bawah zona support dan resistance
- Jika harga mendekat dari atas, Anda bisa membuka posisi naik (dengan asumsi pantulan dari zona)
- Jika harga mendekat dari bawah, Anda bisa membuka posisi turun (pembalikan harga ke bawah)
Sementara itu, false breakout dapat diidentifikasi dengan cara yang sama seperti saat menggunakan zona support dan resistance biasa: Seperti sebelumnya, harga harus menembus zona support dan resistance lalu bertahan di luar zona tersebut untuk beberapa waktu. Konfirmasi breakout adalah saat harga kembali ke level yang sudah ditembus dan kemudian melanjutkan pergerakan tren.
Pada time frame yang lebih tinggi, Anda juga perlu memberi perhatian khusus pada formasi dan pola candlestick. Lihat contoh chart USD/CAD di H1:
- Dua candle membentuk pola pembalikan—shadow panjang dengan body relatif kecil. Ini mengindikasikan potensi pembalikan (dalam contoh ini, ke arah bawah), yang memang terjadi kemudian
- Pola “Pinocchio” atau “Pinocchio bar,” juga muncul di level Pivot—pola pembalikan
- Pola “Ski,” juga formasi pembalikan. Seperti pada poin “1,” pola ini mengindikasikan pergerakan harga selanjutnya berlawanan dengan tren sebelumnya (ke bawah)
- Sebuah candle dengan “hidung” panjang terbentuk di level pivot. Besar kemungkinan harga akan bergerak naik, tapi Anda bisa menunggu konfirmasi candle berikutnya. Jika bullish, berarti sinyal semakin kuat untuk buy
Indikator pivot point untuk terminal MT4 (Meta Trader 4)
Banyak di antara Anda yang mungkin menggunakan terminal MT4 (Meta Trader 4) sebagai acuan utama untuk analisis harga. Berikut beberapa indikator pivot point yang bisa Anda gunakan di platform tersebut agar Anda bisa menerapkan Pivot Points bersama strategi Anda.Indikator ALL Pivot Points untuk MT4
ALL Pivot Points adalah indikator pivot points yang memungkinkan Anda memilih beberapa mode perhitungan:- Classic pivot points
- DeMark
- Woodie
- Fibonacci
- Camarilla
Indikator Pivots All Levels untuk Meta Trader 4
Pivots All Levels adalah indikator yang menampilkan pivot level harian dengan perhitungan klasik. Bagi kebanyakan trader, indikator ini sudah mencukupi karena umumnya tidak perlu berpindah ke DeMark atau Camarilla. Anda dapat mengunduh indikator MT4 Pivots All Levels di siniPivot points terbaik dan paling dapat diandalkan
Pivot Points adalah salah satu alat umum untuk menemukan zona penawaran dan permintaan (level support dan resistance). Fungsinya sama persis dengan level support dan resistance horizontal, sehingga semua aturan tradingnya pun serupa.Ingat satu hal penting—meski pivot points dibentuk secara otomatis dan memudahkan kita, jumlah level yang dihasilkan terbatas dan didasarkan pada formula yang sama. Walaupun kita bisa menentukan zona support dan resistance di sekitar setiap pivot point, dalam banyak situasi hal ini masih kurang untuk kebutuhan trading secara menyeluruh.
Penting disadari bahwa pivot points tidak menggantikan level support dan resistance manual, melainkan hanya melengkapinya. Memang, pivot points adalah level yang kuat, tetapi level-level ini juga bisa ditembus, sehingga Anda wajib menganalisis reaksi harga.
Opsi terbaik dan paling andal dalam menggunakan pivot points adalah mengombinasikan indikator ini dengan level support dan resistance yang Anda tarik sendiri. Hanya dengan kombinasi semacam ini Anda dapat mencapai hasil maksimal dalam trading.
Ulasan dan komentar