Halaman Utama Berita situs
Panduan Trading Tren, Pullback & Sideways (2025)
Updated: 04.05.2025

Cara trading dengan benar pada tren, pullback, dan saat pergerakan sideways (konsolidasi) + belajar mengenali pembalikan tren (2025)

Semua pergerakan harga di pasar dapat digambarkan hanya dengan tiga keadaan:
  • Tren
  • Pullback selama tren
  • Konsolidasi atau pergerakan harga sideways
Masing-masing kondisi pasar memerlukan teknik trading yang berbeda. Oleh karena itu, sangat penting untuk menentukan kondisi pasar saat ini dengan tepat. Efektivitas strategi trading dan potensi profit trader sangat bergantung pada hal ini.

Tren dalam trading opsi biner: cara trading pergerakan harga yang trending

Tren adalah pergerakan harga dalam satu arah untuk waktu yang relatif lama. Ada dua jenis tren:
  • Uptrend atau tren naik
  • Downtrend atau tren turun
Ada yang menyebut jenis tren lain, yaitu tren sideways, tetapi ini tidak sepenuhnya benar. Istilah “tren” sendiri mengacu pada pembaruan titik high dan low harga, sementara hal ini tidak terjadi dalam pergerakan sideways.

Uptrend adalah pembaruan high dan low secara lokal saat harga naik, dan setiap high atau low baru harus lebih tinggi dibanding yang sebelumnya:

tren naik

Dalam downtrend, sebaliknya, high dan low terus diperbarui, tetapi kali ini ketika harga bergerak turun. Di sini, setiap maksimum (high) atau minimum (low) baru akan lebih rendah dari yang sebelumnya:

kecenderungan untuk menurun

Seperti yang Anda lihat, harga bergerak dalam gelombang selama tren: pergerakan harga yang kuat ke arah tren saat ini diikuti oleh pergerakan kecil dan singkat yang berlawanan arah, lalu harga kembali melanjutkan gerakannya searah tren utama.

Jika kita melihat tren secara skematis, uptrend akan terlihat seperti ini:

diagram tren naik

  • Segmen: 1-2, 3-4, 5-6 – ini adalah pergerakan harga searah tren naik saat ini
  • Segmen: 2-3, 4-5 – pullback dalam pergerakan tren (turun – melawan tren saat ini)
  • Titik: 2, 4, 6 menandakan kenaikan maksimum lokal, masing-masing lebih tinggi dari sebelumnya
  • Titik: 1, 3, dan 5 menandakan kenaikan minimum lokal, masing-masing juga lebih tinggi dari sebelumnya
Downtrend memiliki pola yang sama, hanya saja pergerakan harga mengarah ke bawah:

pola tren turun

  • Segmen: 1-2, 3-4, 5-6 – ini adalah pergerakan harga searah tren turun saat ini
  • Segmen: 2-3, 4-5 – pullback dalam pergerakan tren (naik – melawan tren saat ini)
  • Titik: 2, 4, 6 menandakan penurunan maksimum lokal, masing-masing lebih rendah dari sebelumnya
  • Titik: 1, 3, dan 5 menandakan penurunan minimum lokal, masing-masing juga lebih rendah dari sebelumnya
Tren ditentukan dengan cara yang sama di semua instrumen, baik itu pasangan mata uang, saham, indeks, maupun komoditas.

Menentukan tren menggunakan ADX (Average Directional Movement Index)

Indikator analisis teknis ADX (Average Directional Movement Index) diciptakan khusus untuk menentukan tren pada grafik harga. Jika dikatakan bahwa indikator ini sangat andal dalam menjalankan tugasnya, itu tidak berlebihan.

Cara kerja indikator ADX sangat sederhana:
  • Jika garis ADX berada di atas level “25”, maka ada pergerakan harga yang trending di pasar
  • Jika garis ADX berada di bawah level “25”, ini berarti sedang terjadi sideways atau konsolidasi
ADX tidak hanya menentukan ada tidaknya tren, tetapi juga menunjukkan seberapa kuat tren tersebut. Untuk ini sebenarnya ada dua garis tambahan: “Di+” dan “Di-”. Garis Di+ mewakili tren naik, sedangkan Di- mewakili tren turun. Jika garis Di+ berada di atas Di-, berarti sedang terjadi tren naik, dan sebaliknya.

Namun, fokus kita hanya pada garis ADX, jadi kita bisa menghapus garis lain di pengaturan indikator. Jika garis ADX berada di atas level “25” (level ini juga harus ditambahkan secara manual), berarti pasar sedang tren:

deteksi tren menggunakan ADX

Garis ADX tidak menunjukkan jenis tren apa yang sedang berlangsung di pasar; ia hanya memperlihatkan seberapa kuat perubahan harga—semakin jauh garis tersebut dari level “25”, semakin kuat tren yang terjadi.

Menentukan tren menggunakan moving average

Menentukan tren sebenarnya tidak sulit (asal Anda tahu caranya). Untuk mengidentifikasi tren, Anda dapat menggunakan tiga moving average dengan pengaturan berbeda. Misalnya, kita ambil tiga EMA berikut:
  • Exponential Moving Average dengan periode “10”
  • Exponential Moving Average dengan periode “30”
  • Exponential Moving Average dengan periode “60”
Pada saat terjadi tren, ketiga moving average ini akan tersusun dalam urutan tertentu—moving average berperiode pendek berada paling dekat dengan harga, dan moving average berperiode panjang berada paling jauh dari harga:
  • Exponential Moving Average “10” akan berada paling dekat dengan harga
  • Di posisi tengah ada Exponential Moving Average “30”
  • Yang paling jauh dari harga adalah Exponential Moving Average “60”
Urutan ini menandakan adanya tren. Jika garis moving average berada di bawah harga, artinya tren naik. Jika garis indikator berada di atas harga, artinya tren turun. Susunan garis indikator yang tidak beraturan menandakan pullback dalam pergerakan tren atau konsolidasi harga:

tren naik berdasarkan rata-rata bergerak

Tren turun, jika ditentukan oleh moving average, akan terlihat seperti ini:

tren menurun berdasarkan rata-rata bergerak

Kelemahan moving average adalah mereka “lagging”. Kadang tidak jelas di mana harus menunggu pullback dan di mana terjadi pembalikan harga. Namun, selama high dan low terus diperbarui, moving average bisa dianggap sebagai level support dan resistance dinamis. Seperti terlihat pada grafik, garis indikator sering kali “mendorong” harga untuk kembali bergerak searah tren.

Menentukan tren menggunakan Bollinger Bands

Jika membahas bagaimana menentukan tren dengan Bollinger Bands, ada beberapa cara. Misalnya, jika menggunakan pengaturan standar, perhatikan batasan channel (band) dan garis tengah:
  • Channel harga dan garis tengah mengarah ke atas – ini tren naik
  • Channel harga dan garis tengah indikator mengarah ke bawah – ini tren turun
  • Garis tengah indikator mengarah ke samping, dan channel menyempit – ini pergerakan harga sideways

tren turun pada bollinger band

Contoh tren naik akan terlihat seperti ini:

tren naik pada bollinger band

Perhatikan bahwa selama tren, harga sebagian besar bergerak di setengah bagian atas channel (jika tren naik) atau setengah bagian bawah channel (jika tren turun). Garis tengah Bollinger Bands berfungsi sebagai level support dan resistance dinamis.

Cara kedua menentukan tren menggunakan Bollinger Bands adalah memasang dua indikator Bollinger Bands:
  • Bollinger Bands dengan periode “20” dan deviasi “2” (pengaturan standar)
  • Bollinger Bands dengan periode “20” dan deviasi “1”
Kita akan mendapatkan dua channel harga. Kita tidak melakukan apa-apa di zona tengah—itu adalah zona pergerakan sideways. Area antara dua garis atas merupakan zona tren naik, sementara area di antara dua garis bawah merupakan zona tren turun:

Zona beli dan jual Bollinger Bands

Bagaimana cara trading tren pada opsi biner: strategi untuk trading mengikuti tren

Ada banyak sekali strategi berbasis tren, dan tidak mungkin merangkum semuanya. Berikut beberapa contoh strategi yang bisa Anda gunakan dalam trading tren dan meraih profit.

Pola Price Action 1-2-3 – strategi untuk trading tren

Pola Price Action 1-2-3 adalah strategi untuk menangkap kelanjutan tren setelah terjadi pullback harga. Strategi ini cukup sederhana dan andal. Cari tiga titik pada grafik:
  1. Poin awal pergerakan tren
  2. Maksimum lokal jika tren naik atau minimum lokal jika tren turun
  3. Titik maksimum pullback
Tarik garis horizontal melewati titik “2”, dan pada saat harga menembus garis ini, kita membuka posisi searah tren dengan durasi 3–5 candle.

Contoh sinyal pada tren naik:

berdagang menggunakan strategi 1-2-3 dalam tren naik

Contoh sinyal pada tren turun:

berdagang menggunakan strategi 1-2-3 dalam tren turun

Pastikan Anda memantau pembaruan high dan low agar tidak terjebak dalam pergerakan harga sideways.

Kembalinya harga ke level support dan resistance yang telah ditembus – strategi tren

Strategi tren “kembalinya harga ke level support dan resistance yang telah ditembus” terbukti efektif dalam praktik. Inti strateginya sangat sederhana—harga dalam tren bergerak secara bergelombang, sehingga sering kali kembali ke level yang telah ditembus sebelumnya, melakukan konsolidasi, lalu melanjutkan pergerakan searah tren utama. Kita gunakan waktu kedaluwarsa (expiration) 3–5 candle.

Sinyal beli (tren naik) terlihat seperti ini:

sinyal untuk meningkat setelah tembusnya level support dan resistance

Sinyal jual (tren turun) terlihat seperti ini:

sinyal turun setelah tembusnya level support dan resistance

Kelemahan strategi ini: bisa saja harga tidak kembali ke level support dan resistance yang telah ditembus, sehingga ekspektasi Anda sia-sia.

Konsolidasi atau pergerakan harga sideways: bagaimana cara trading saat sideways

Konsolidasi atau pergerakan sideways adalah kondisi pasar ketika harga bergerak ke kanan (dari waktu ke waktu) dalam rentang tertentu. Area sideways ini dibatasi oleh level support (di bawah) dan level resistance (di atas):

saluran samping atau konsolidasi harga

Dalam channel sideways, harga biasanya “mengumpulkan kekuatan” sebelum kembali ke pergerakan tren. Jika konsolidasi ini sangat sempit dan bertahan lama, pada akhirnya kita bisa mengantisipasi pergerakan tren yang kuat setelahnya.

Perlu diketahui juga bahwa di dalam konsolidasi, harga mematuhi “hukum” sederhana—terpantul turun dari batas atas, dan terpantul naik dari batas bawah. Dengan mengenali batas-batas tersebut, Anda bisa mendapatkan profit dengan cepat. Hal utama adalah jangan serakah, karena kita tidak pernah tahu pasti kapan sideways akan berakhir dan tren akan dimulai.

Menentukan konsolidasi harga menggunakan ADX (Average Directional Movement Index)

Seperti yang telah kita bahas, indikator ADX mampu menentukan pergerakan harga yang trending, tetapi juga dapat mengetahui kondisi pasar ketika tren tidak ada atau harga bergerak sideways. Caranya sederhana:
  • Garis indikator di atas level “25” – tren
  • Garis ADX di bawah level “25” – konsolidasi

Konsolidasi dengan ADX

ADX juga bisa menentukan sideways jangka panjang:

batas konsolidasi menggunakan ADX

Mendeteksi pergerakan sideways menggunakan Bollinger Bands

Ingat aturan penentuan tren menggunakan Bollinger Bands, maka kita dapat menyimpulkan cukup dengan memasang Bollinger Bands berperiode “20” dan deviasi “1” untuk mengidentifikasi konsolidasi harga (sideways).

Semua yang berada dalam channel yang terbentuk adalah konsolidasi:

konsolidasi oleh Bollinger bands

Jika sebagian besar candle terbentuk di luar channel, itu artinya terjadi pergerakan tren. Perhatikan juga lebar Bollinger Bands—saat sideways, band cenderung mendatar dan tidak terlalu lebar.

Bagaimana cara trading saat pergerakan harga sideways – menghasilkan profit dari konsolidasi

Trading dalam channel sideways (konsolidasi) bisa sangat menyenangkan. Trader pemula menyukai gaya trading ini karena kesederhanaannya. Apa yang sulit? Cukup:
  • Buka posisi turun (sell) jika harga mencapai batas atas channel sideways
  • Buka posisi naik (buy) jika harga mencapai batas bawah channel konsolidasi

perdagangan dalam konsolidasi

Peluang bahwa harga akan memantul dari batas channel sangat tinggi, dan kita bisa menghasilkan profit dari prediksi yang tepat.

Bila masih kurang yakin, kita dapat menambahkan indikator RSI dengan periode kecil (misalnya “4”) dan hanya masuk posisi jika garis RSI berada di area overbought atau oversold, sementara harga berada di batas channel:

Perdagangan sideways dengan penyaringan RSI

Trading dalam channel sideways menggunakan Bollinger Bands? Tentu bisa! Kita ambil Bollinger Bands dengan pengaturan standar, lalu tunggu hingga harga menembus keluar dari batas band. Begitu harga keluar melewati band atas atau bawah, kita buka posisi mengarah ke dalam channel:

perdagangan konsolidasi dengan Bollinger Bands

Hal yang terpenting adalah memahami indikator dengan benar dan tidak melewatkan saat di mana tren baru saja dimulai.

Bagaimana membedakan pullback selama tren dari pembalikan harga

Pertanyaan “bagaimana membedakan pullback dari reversal” sering muncul di kalangan trader pemula. Sebenarnya, tidak sesulit itu jika kita memahami prinsip dasar pasar, yakni seperti apa bentuk tren:
  • Jika harga bergerak naik, dan setiap high serta low terbentuk lebih tinggi dari sebelumnya—itu adalah tren naik
  • Jika harga bergerak turun, dan setiap high serta low terbentuk lebih rendah dari sebelumnya—itu adalah tren turun
Selama high dan low terus diperbarui, tren berlanjut dan setiap gerakan harga berlawanan arah hanyalah pullback. Namun, begitu high dan low berhenti diperbarui, tren pun berakhir. Di situlah kemungkinan terjadi pembalikan harga atau konsolidasi yang kemudian diikuti oleh pembalikan atau kelanjutan tren.

Mari kita lihat contohnya. Harga bergerak dalam tren naik—high dan low lokal muncul semakin tinggi:

tren naik

Selama high dan low terus diperbarui, setiap pergerakan berlawanan arah tren sebaiknya dianggap sebagai pullback:

kemunduran melawan tren

Tetapi pada suatu titik, high dan low berhenti diperbarui—ini tanda jelas bahwa tren berakhir:

konsolidasi harga

Dan setelah fase konsolidasi, harga mulai memperbarui high dan low ke arah berlawanan, artinya terjadi pembalikan tren:

pembalikan tren

Perubahan arah pembaruan high dan low hanya menandakan terjadinya reversal tren, seperti yang baru saja kita lihat. Mari kita tekankan sekali lagi:

pembalikan tren dalam praktiknya

Begitulah cara tren berbalik arah: dalam beberapa kasus, tren diakhiri oleh konsolidasi, dan di kasus lain langsung berbalik menjadi tren sebaliknya. Begitulah dinamika pasar yang kita hadapi sehari-hari.

Bagaimana menentukan pembalikan harga

Mari kita definisikan karakteristik pullback dan reversal dalam pergerakan tren. Pullback:
  • Terbentuk setelah impuls tren yang kuat
  • Cenderung berakhir lebih cepat
  • Jarang membentuk pola yang kompleks atau berubah menjadi konsolidasi
  • Terjadi bersamaan dengan pembaruan high dan low tren
Reversal (pembalikan):
  • Dapat terjadi kapan saja
  • Dapat membentuk tren baru yang berlangsung lama
  • Mengubah “pola” pembaruan titik minimum dan maksimum
Kita hanya bisa menentukan reversal atau pullback dari fakta yang terjadi. Kita tidak pernah tahu pasti apakah gerakan kecil melawan tren ini hanyalah pullback atau akan berubah menjadi pembalikan tren yang lengkap.

Menentukan pembalikan harga menggunakan level Fibonacci

Level Fibonacci adalah level yang menunjukkan titik-titik potensi pembalikan harga setelah pergerakan tren. Jika Anda menarik Fibonacci dari titik awal impuls tren ke maksimum atau minimum lokal, level-level tersebut akan menunjukkan kemungkinan titik pembalikan:

menentukan pembalikan menggunakan level Fibonacci

Pada contoh di atas, pullback berakhir di level “38.2”. Jika harga menembus di bawah level “100”, maka momen tersebut dapat dianggap sebagai awal reversal atau koreksi harga:

pembalikan harga berdasarkan level Fibonacci

Menentukan pembalikan harga menggunakan garis tren

Secara prinsip, mengidentifikasi reversal dari garis tren sama saja seperti mengidentifikasi reversal dari pola pembaruan high atau low. Cara kerjanya serupa, hanya gambarnya saja yang berbeda.

Tidak rumit—tarik garis tren pada grafik dan lihat apakah harga menembus garis tersebut atau tidak:

penembusan garis tren

Jika titik high dan low mulai terbentuk di sisi lain garis tren, maka penembusan sudah terjadi. Bersiaplah menghadapi konsolidasi atau pembalikan tren. Jika harga masih berada di sisi yang sama dari garis tren, tetapi high dan low berhenti diperbarui, mungkin sedang terjadi koreksi yang berkepanjangan.

Nah, sekarang Anda sudah tahu cara trading di pasar tren maupun sideways. Tinggal menentukan kondisi pasar saat ini, lalu bertindak sesuai algoritma yang telah Anda siapkan untuk meraih profit.

Pasar yang begitu beragam atau bagaimana memahami “kekacauan” ini

Pasar memang bisa terlihat beragam, tapi hanya trader pemula yang melihatnya sebagai kekacauan. Trader berpengalaman dapat memahami kondisi aset yang sedang berlangsung. Sedikit latihan, dan Anda akan merasakan hal serupa—satu pandangan saja cukup untuk “membaca” situasi, dan otak Anda akan langsung memberi jawaban yang tepat.

Setelah pemahaman kondisi pasar menjadi otomatis, Anda dapat mengambil keputusan yang benar dengan sangat cepat, dan langsung menemukan titik-titik entry yang menguntungkan. Pengetahuan tentang pergerakan harga tidak ada gunanya jika Anda tidak bisa memanfaatkannya untuk profit. Seorang trader berpengalaman tanpa kemampuan menghasilkan profit itu ibarat toko bahan makanan di tengah gurun—terlihat menjanjikan karena tidak ada pesaing, tapi entah kenapa selalu ada yang kurang.
Igor Lementov
Igor Lementov - Pakar Keuangan dan Analis di binary-smart.com


Artikel yang mungkin membantu Anda
Ulasan dan komentar
Jumlah komentar: 0
avatar